Menghidupkan lagi ritual kungkum kali di Banyumas yang sudah lama mati suri
Dalam kepercayaan masyarakat, membersihkan diri di tempuran sungai bakal mendapat kehidupan yang tenang dan rezeki yang melimpah. Ada yang percaya air sungai ini membawa berkah awet muda.
Warga berkumpul di tempuran (pertemuan) sungai Cawang, warga Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Mereka memulai tradisi kungkum (berendam) kali (sungai). Warga melakukan tapa bisu membersihkan diri setiap bulan sya'ban atau sadran.
Sebelum melakoni kungkum massal, warga berduyun-duyun berkumpul di bawah pohon Seprih (ara atau beringin pencekik) yang dikeramatkan oleh para sesepuh setempat. Setelah berdoa bersama, peserta kungkum kali mulai diguyur dengan bunga tujuh rupa.
-
Apa yang dilakukan Banyuwangi untuk melestarikan budaya asli bangsa? Ini salah satu bentuk pengejawantahan nasionalisme di masa sekarang. Bagaimana kita semua bisa melestarikan budaya asli bangsa kita.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa kegiatan yang diadakan di Banyuwangi untuk menghibur anak yatim? Melalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan kecerian bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi. "Kami ingin menjadi bagian dari anak-anak titipan Tuhan ini untuk mewujudkan impiannya. Menghadirkan keceriaan dan kebahagiaan bagi mereka," ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Rabu (26/7/2023).
menurut cerita turun temurun, tempuran Sungai Cawang konon menjadi tempat bersemedi para pesohor dan penganut kepercayaan kejawen. Ada pula cerita yang menyebut, di sekitar lokasi sungai Cawang bersemayam Ki Rantamsari atau Mbah Gendeng.
Sesepuh adat Jagabudaya, Lamus (59) menjelaskan, tradisi kungkum kali sudah turun temurun. Kungkum kali dilakukan setiap tanggal 15 bulan Sya'ban atau Sadran. Upacara adat kungkum kali sempat berhenti sekitar tahun 1980 dan baru di tahun 2018 ini mulai dihidupkan lagi.
Dalam kepercayaan masyarakat, membersihkan diri di tempuran sungai bakal mendapat kehidupan yang tenang dan rezeki yang melimpah. "Ada yang percaya air sungai ini membawa berkah awet muda," kata Lamus.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Banjarpanepen, Turimin mengatakan tradisi kungkum kali kini dikemas sebagai atraksi wisata. Sebab itu, digelar pula pasar malam yang menyajikan kuliner khas desa, seperti aneka olahan oyek. Selain itu, ada pula pertunjukan lengger, kidungan dan hiburan kesenian khas Banyumas lainnya.
"Kami ingin mengembalikan lagi nilai-nilai tradisi yang dilakukan oleh para tetua. Dengan sentuhan menggeliatkan ekonomi kreatif warga," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Deskart Setyo Jatmiko mengatakan potensi budaya di Banyumas bagian selatan sangat banyak. Tidak hanya tradisinya, tapi juga kesenian rakyat yang masih hidup sampai saat ini.
"Apabila dikembangkan tradisi budaya ini bisa menjadi pendukung kepariwisataan daerah," ucapnya.
Baca juga:
Tak banyak orang tahu, Indonesia punya 6 nama populer di dunia
Melihat Festival Banjarnegara Tempo Doeloe
Rayakan hari jadi ke-19, Kota Depok adakan karnaval budaya
Sabda Seba
Ini mahakarya peninggalan orang Indonesia yang diakui dunia
Peringati World Dance Day, ratusan penari bakal meriahkan Solo 24 Jam menari