Mengunjungi penjara peninggalan Portugis di Minahasa Utara
Penjara ini terletak di ketinggian 6 meter dari atas permukaan laut.
Musim liburan, tak ada salahnya jika mengunjungi salah satu peninggalan sejarah di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Sebuah penjara bekas peninggalan bangsa asing terletak di sana.
Sebuah penjara tua bekas peninggalan Portugis masih dapat dijumpai di Desa Kema III Kecamatan Kema. Penjara ini terletak di ketinggian 6 meter dari atas permukaan laut, serta berjarak sekitar 500 meter dari pinggir pantai.
Untuk masuk ke lokasi, pengunjung harus melalui sebuah gang sempit. Penjara ini terletak di antara padatnya pemukiman penduduk. Nuansa warna putih sangat dominan mulai dari pintu masuk sampai ke bangunan penjara.
Saat memasuki bangunan utama penjara, udara terasa sedikit berbeda. Agak dingin dan membuat bulu kuduk merinding. Maklum, penjara tua ini merupakan tempat penghukuman warga dan tentara yang berbuat kesalahan.
"Penjara ini hanya kecil, hanya menampung orang-orang ataupun tentara Portugis dan Spanyol serta administrator yang memiliki kesalahan,” tutur Sejarawan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Ivan Kaunang, Kamis (5/5).
Dijelaskannya, pada abad 16 dan 17, perairan Sulawesi Utara menjadi lokasi yang diperebutkan bangsa Portugis dan Spanyol. Pelabuhan Kema menjadi tempat persinggahan pada saat cuaca buruk.
Dulunya desa Kema dikenal dengan sebutan Bandar Kema, sebab di tempat ini dahulu merupakan tempat berlabuhnya kapal-kapal dari berbagai tempat. Pesisir pantai di sini sangat indah dan berpasir halus.
-
Di mana Museum Benteng Heritage berada? Kebudayaan tersebut lambat laun berakulturasi dengan kearifan lokal Betawi serta Sunda, yang jejaknya bisa disaksikan di Museum Benteng Heritage, Kawasan Pasar Lama.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari Museum Benteng Heritage? Diketahui sang pemilik, Udaya Halim memang merestorasi bangunan yang sebelumnya merupakan asli peninggalan kejayaan Cina Benteng di masa silam. Dulunya, rumah ini merupakan tempat tinggal dari komunitas warga Tionghoa di abad ke-17.Tujuan utama didirikannya museum ini untuk mengarsipkan berbagai benda, peninggalan peranakan Tiongkok sebelum abad ke-19.
-
Mengapa Stasiun Banjarnegara diusulkan sebagai cagar budaya? Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara Heni Purwono mengatakan bahwa stasiun kereta api itu menjadi prioritas utama untuk dikaji dan diusulkan menjadi bangunan cagar budaya.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Kapan Gereja Merah Kediri ditetapkan sebagai cagar budaya? Gereja Immanuel Kediri telah diakui sebagai cagar budaya sejak 2005.
"Nah, di sana kemudian dibangun sebuah benteng sederhana yang dilingkari pagar beton. Salah satu kelengkapannya adalah penjara tua ini," lanjut Ivan.
Bentuk penjara sendiri dibuat menyerupai gudang berukuran 10x7,50 meter. Tinggi bangunan sekitar 4 meter bahkan bisa setinggi 7,25 meter jika dihitung sampai ke ujung atap.
Ruangan dalam gedung terdiri dari 3 bilik penjara berukuran tidak terlalu besar. Masing-masing bilik memliki pintu yang di atasnya terdapat kisi-kisi besi. Menariknya, beberapa bagian bangunan masih asli.
"Terali, atap dan tembok belakang masih asli. Tembok sudah direhab sedikit kalau pintu sudah diganti," ucap Ivan, penjaga penjara. Keluarganya, sudah turun temurun menjaga tempat sejarah ini.
Sayangnya, Ivan tak dapat menjelaskan lebih jauh soal ruangan-ruangan yang sering menjadi tempat hukuman maupun ruangan yang paling banyak dijejali tahanan. Informasi yang bisa diberikan hanya pada konstruksi bangunan.
Penjara tua Kema sendiri terlihat kurang terawat. Minimnya perhatian pemerintah membuat situs sejarah tersebut terlihat memprihatinkan. Tak banyak warga maupun pelajar yang berkunjung ke sini.
Baca juga:
Makam keramat di Mataram diusulkan jadi cagar budaya
Napak tilas dermaga Bengawan Solo, pintu komoditas impor di Jateng
Wajan berukuran raksasa ditemukan di tengah kota Kutoarjo
Memandang kerajaan kuno Palmyra dari kejauhan
Arkeolog temukan struktur candi abad 12, Pemkot Medan abai