Mengupas Pasukan Elite TNI yang Disiapkan Perang Kota Sikat Teroris
Pasukan elite itu terdiri dari Kopassus, Marinir dan Kostrad disiapkan untuk membasmi teroris
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjono memerintahkan pasukan elite TNI mengembangkan konsep perang kota. Perang itu dibutuhkan untuk mengatasi aksi teroris. Apalagi salam beberapa tahun terakhir, masih terjadi aksi teroris di Indonesia.
"Mereka (pasukan elite) sudah memiliki kemampuan perang kota. Saya minta kembangkan konsep perang kota selama ini mereka latihkan," kata Panglima TNI Hadi Tjahjono.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
Pasukan elite itu terdiri dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Marinir dan Kostrad. Berikut ini kemampuan pasukan elite TNI yang siap untuk perang kota mengatasi teroris:
Kopassus
Kopassus memiliki kemampuan luar biasa seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti-teror. Ini yang menjadikan Kopassus disegani dunia internasional.
Anggota Kopassus dilengkapi dengan ilmu bela diri, ada beberapa bela diri yang dikuasai anggota Kopassus. Pertama adalah Yongmoodo menjadi bela diri wajib militer di Indonesia.
Keahlian menembak sasaran secara tepat menjadi syarat mutlak anggota pasukan elite seperti Kopassus. Sebab, berbeda dengan pasukan biasa, pasukan elite menjadi andalan untuk menjalankan tugas-tugas penting yang tentunya memiliki tingkat kesulitan tinggi. Dalam pertemuan Pasukan Elite Asia Pasific yang diselenggarakan pada Desember 2006, personel Kopassus meraih juara penembak jitu (sniper).
Marinir
Korps Marinir TNI AL memiliki kemampuan bertarung untuk melibas musuh-musuhnya. Salah satunya Detasemen Jalamangkara atau Denjaka adalah sebuah detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL.
Denjaka mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandesten aspek laut.
Kostrad
Prajurit Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dituntut memiliki kemampuan melakukan penyusupan ke daerah musuh tanpa diketahui. Salah satunya melakukan Renang Rintis. Renang Rintis merupakan berenang jarak jauh dengan senyap tanpa ada percikan air dan gelembung udara.
Dalam renang ini, para peserta tartih raider hanya memakai pelampung berjenis bola dan snorkel untuk melaksanakan penyergapan dalam jarak yang masih jauh, setelah hampir mendekati target, satu per satu peserta akan diturunkan dari perahu karet dan menuju target sasaran dengan cara berenang tanpa percikan air dan gelembung udara.
(mdk/has)