Menko Luhut akui ada dana dari Australia bantu teroris di Indonesia
"Informasi itu sedang kita dalami karena tidak sesederhana itu untuk mengungkapnya," kata Luhut.
Pemerintah tengah mengusut aliran dana terorisme dari Australia ke Indonesia. Pemerintah juga berkomitmen bekerja sama dengan penegak hukum asal Australia untuk mengungkap kasus tersebut.
Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan mengakui jika memang ada aliran dana dari Australia yang dikirim ke Indonesia untuk membantu kegiatan terorisme. Dia juga mengakui tidak mudah mengungkap hal ini.
"Ya memang benar ada, informasi itu sedang kita dalami karena tidak sesederhana itu untuk mengungkapnya," kata Luhut saat jumpa pers bersama Jaksa Agung Australia George Brandis di Kantornya, Jakarta, Senin (21/12).
Luhut mengharapkan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan pemerintah Australia bisa memberikan informasi yang lebih detail dana tersebut. Namun pemerintah Indonesia sudah melakukan penyelidikan dana tersebut.
"Tadi enggak dibahas dalam pertemuan ini, tapi dibahas pertemuan di bawah (Lembaga di bawah koordinasi Kementerian Polhukam)," ujar dia.
Seperti ketahui, Wakil ketua PPATK, Agus Santoso mengatakan, saat ini ada aliran dana untuk kegiatan kelompok teroris di Indonesia dari Australia. Oleh sebab itu, PPATK Indonesia akan bekerjasama dengan PPATK Australia untuk menyelidiki aliran dana tersebut.
Dukungan aliran dana tersebut tidak mencapai angka jutaan dolar. Aliran dana itu diduga untuk kegiatan teroris membuat peralatan bom dan buku yang dilakukan di Indonesia.
"Kalau perkembangan Indonesia yang lokal ada yang cukup besar, mencapai Rp 7 miliar. Jaringannya sudah masuk ke bisnis. Yang bahaya itu kami tengarai masuk ke usaha kimia," kata Agus Santoso di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3).
Sedangkan saat diwawancarai Stasiun Televisi ABC bulan lalu, Agus menyatakan, tersangka yang mengirim uang dari Australia adalah perempuan asal Jawa berstatus WNI. Dia disokong suaminya warga kulit putih setempat. Semua rekening yang mengirim uang atas nama perempuan itu.
PPATK mendapat laporan, pertama kali transaksi mencurigakan ini dari rekan mereka, Pusat Analisis Transaksi Australia (INTRAC). Dana mencurigakan itu, rutin dikirim sejak 2012. Sebagian uang belum dicairkan, masih mengendap di perbankan Tanah Air.
"Uang ini ditransfer ke 10 rekening berbeda," kata Agus.
Baca juga:
RI-Australia kerjasama operasi intelijen dan penanganan terorisme
Tjahjo sebut agama adalah benteng menangkal wabah ISIS di Indonesia
Ancaman 'konser' ISIS, Presiden Jokowi minta Kapolri jangan lengah
Terduga ISIS mau ngebom Indonesia besar-besaran biar disorot dunia
Polri sebut para teroris berencana ledakkan pejabat Indonesia
Kisah inspiratif orang-orang serukan anti-Islamophobia
Densus 88 tangkap terduga teroris di Sukoharjo
-
Apa yang didukung oleh DPR terkait kerja sama Australia dan Jawa Barat? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin menyampaikan apresiasi dan dukungannya.
-
Bagaimana DPR mendorong kerja sama Australia dengan Jawa Barat di bidang peternakan? “Seperti yang kita ketahui, Victoria punya potensi yang sangat besar terhadap peternakan. Sedangkan, Jawa Barat juga memiliki kebutuhan rata-rata 700 ribu ekor sapi per tahun, tapi saat ini hanya 30 persen saja yang bisa dipenuhi oleh produsen lokal. Sehingga, tentu hal ini menjadi peluang kerjasama yang baik bagi investor produk peternakan Victoria untuk memenuhi kebutuhan daging di Jawa Barat,” urai Puteri.
-
Di mana kerja sama ini ditandatangani? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).