Menteri Nadiem Ungkap Banyak Siswa Curhat Rindu Belajar di Sekolah
"Dalam hal ini saya bisa memahami kekhawatiran Ibu dan Bapak sekalian sebagai guru, tenaga pendidik dan orang tua, khususnya terkait kesehatan anak-anak kita. Namun kita juga perlu mengingat risiko-risiko jika kita tidak segera memulai PTM terbatas," tegasnya.
Sudah satu tahun lebih pandemi akibat virus Covid-19 melanda Indonesia dan banyak negara di dunia. Selama itu pula, banyak negara memutuskan memberlakukan pembelajaran jarak jauh untuk melindungi anak-anak dari bahaya Covid-19.
Namun demikian, tak bisa dipungkiri banyak pula anak-anak yang sudah merindukan kembali ke bangku sekolah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Kondisi itu dibenarkan Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim.
-
Siapa yang berjasa membantu Mahmud Yunus dalam memperjuangkan pendidikan Islam di Indonesia? Usulan ini dibahas oleh Departemen Pendidikan dan Pengajaran dan Yunus sendiri perwakilan dari Departemen Agama.
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan Ma'ruf Amin melanjutkan sekolah ke Tebuireng? Kemudian, Ma’ruf Amin melanjutkan sekolah ke jenjang Madrasah Ibtidaijah Salafijah Safiijah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 1958.
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana Nurida Rahmanilah memulai Saung Belajar Garpu? “Tempat ini (Saung Baca Garpu) dulunya itu perpustakaan, sebelumnya dari hasil survei, yang dibutuhkan anak-anak di sini adalah tempat belajar kayak les gitu, ” terang perempuan yang juga berprofesi sebagai pengajar ini.
"Sampai hari ini masih membaca atau mendengar keluhan anak-anak di medsos yang ingin pembelajaran tatap muka segera dimulai. Ini menunjukkan bahwa masih cukup banyak sekolah yang belum memberikan opsi PTM terbatas," kata Nadiem.
Hal itu dia sampaikan saat membuka dan meresmikan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUDIKDASMEN di Masa Pandemi 2021, dalam akun YouTube Kemendikbud, Rabu (2/6).
Nadiem mengakui masih banyak sekolah yang belum memberikan pilihan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Padahal, kata Nadiem, pihaknya telah menyarankan kepada satuan pendidikan yang berada di zona hijau serta tenaga pendidiknya telah divaksin untuk segera melaksanakan PTM terbatas.
"Dalam hal ini saya bisa memahami kekhawatiran Ibu dan Bapak sekalian sebagai guru, tenaga pendidik dan orang tua, khususnya terkait kesehatan anak-anak kita. Namun kita juga perlu mengingat risiko-risiko jika kita tidak segera memulai PTM terbatas," tegasnya.
Jika pihak sekolah terus memberlakukan pembelajaran jarak jauh, tentu akan ada konsekuensi yang diterima bersama. Salah satunya dampak untuk jangka panjang.
"Kita juga perlu mengingat dampak jangka panjang dari risiko tersebut. Tentu ibu dan bapak memahami bahwa masa depan Indonesia sangat tergantung pada SDM, sehingga tidak ada tawar menawar pada pendidikan terlepas situasi yang kita hadapi," ungkapnya.
Itu sebabnya, sambung Nadiem, tenaga pendidikan dan semua pihak yang berkecimpung di dalamnya mendapat prioritas vaksinasi. Harapannya, PTM dapat segera dimulai meski dalam kondisi terbatas.
"Kami mengupayakan pendidikan dan tenaga pendidik menjadi prioritas penerima vaksinasi Covid-19, kerja sama dalam program vaksinasi akan sangat membantu target pemerintah dan perwujudan cita-cita bangsa Indonesia," ungkapnya.
Luncurkan Panduan Belajar Selama Pandemi
Dalam kesempatan yang sama, Nadiem juga meluncurkan panduan panduan penyelenggaraan pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (PAUDIKDASMEN) di masa pandemi 2021. Dia mengatakan, panduan tersebut diluncurkan untuk mempermudah para pendidik dan tenaga pendidik untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Hal tersebut juga kata Nadiem seiring dengan turunan SKB 4 Menteri yaitu Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN di Masa Pandemi COVID-19.
"Saya ingin mengapresiasi inisiatif upaya penyusunan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk PAUDIKDASMEN. Saya pikir kita semua para pemangku kebijakan di bidang pendidikan memang membutuhkan panduan operasional yang mampu mempermudah kita dan mempersiapkan PTM terbatas sebagai turunan SKB 4 Menteri yang telah disepakati," katanya.
Nadiem berharap dengan panduan tersebut benar-benar dipahami dan dipelajari para pendidik dan tenaga pendidik. Sehingga bisa membuat cita-cita Indonesia tercapai.
"Berharap panduan tersebut dapat dipelajari dengan seksama dengan kebaikan kita semua dan tentu saja, pentingnya kolaborasi semua pihak," bebernya.
Diketahui dalam panduan penyelenggaraan penyelenggaraan pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (PAUDIKDASMEN) di Masa Pandemi 2021 tertera beberapa aturan.
Salah satunya terkait syarat untuk penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi, yaitu pembelajaran dilaksanakan dengan pembelajaran tatap muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh. Kemudian, wajib menyediakan pembelajaran tatap muka terbatas bila sudah divaksinasi.
Dalam aturan tersebut juga dijelaskan orangtua memiliki hak memilih metode pembelajaran bagi anaknya. Adanya pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran oleh pemerintah dan dinas pendidikan atau kanwil. Sementara itu paling lambat dilaksanakan tahun akademik 2021/2022.
"Pembelajaran tatap muka terbatas diberhentikan apabila ada konfirmasi kasus covid-19 di satu pendidikan," dalam panduan tersebut dikutip merdeka.com.
Selanjutnya pembelajaran tatap muka terbatas dapat dihentikan sementara apabila ada kebijakan pemerintah daerah terkait pengendalian Covid-19. Dalam panduan tersebut dijelaskan terkait ketentuan pembelajaran tatap muka terbatas mulai dari kondisi kelas, jumlah hari dan jam pembelajaran tatap muka terbatas dengan pembagian rombongan, perilaku wajib di seluruh lingkungan satuan pendidikan yaitu mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga:
Lusa, Dinas Pendidikan DKI Sampaikan Hasil Evaluasi Belajar Tatap Muka di Sekolah
Belajar Tatap Muka di Depok Tunggu Rekomendasi Satgas Covid-19
Menteri Nadiem Targetkan Vaksinasi Covid-19 Tenaga Kependidikan Selesai Agustus 2021
Menteri Nadiem Sebut Testing Covid-19 Sebelum PTM Terkendala Anggaran
Covid di DKI Tembus 1.000 Kasus, Simulasi Belajar Tatap Muka Tetap Dilanjutkan