Metro Tv Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Tewasnya Editor Yodi Prabowo
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Metro Tv Don Bosco Selamun menjelaskan, Yodi terakhir masuk kerja pada Selasa (7/9) lalu. Saat itu, ia mulai masuk pada pukul 15.00 Wib sampai pukul 22.27 Wib atau shift empat.
Yodi Prabowo (26) ditemukan tidak bernyawa di samping tembok Jalan Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Ia ditemukan oleh warga sekitar pada Jumat (10/7) sekitar pukul 11.45 Wib.
Yodi diketahui merupakan karyawan Metro Tv yang sudah bergabung sejak 15 Desember 2015 lalu. Dalam stasiun televisi swasta tersebut, ia bertugas sebagai editor.
-
Kenapa Mayjen Moestopo membentuk pasukan Terate? Alih-alih menertibkan para pembuat onar di masyarakat, Mayjen Moestopo justru memberdayakan mereka untuk ikut berjuang dalam perang revolusi.
-
Kapan suku Maya mulai memprediksi gerhana? Montero García memperkirakan bahwa suku Maya telah mampu memprediksi sekitar 55 persen gerhana, angka yang cukup fantastis mengingat ketidakadaan peralatan modern.
-
Kapan peradaban Maya menghuni kota Ichkabal? Jenis dan tata letak bangunannya menunjukkan bahwa kota ini dihuni sejak akhir periode Praklasik (400 SM hingga 200 M) dan dihuni hingga sekitar tahun 1500 M, meskipun sebagian besar arsitektur monumentalnya berasal dari tahun 350 SM dan 50 SM.
-
Bagaimana cara suku Maya meletakkan patung kepala Dewa Jagung? Suku Maya kemungkinan meletakkan patung kepala tersebut di atas sebuah tripot.
-
Bagaimana cara orang Mesir Kuno mengawetkan mayat? Para ilmuwan telah mengungkap rincian praktik pembalseman yang telah lama dicari-cari yang digunakan orang Mesir kuno untuk mengawetkan mayat. Hal itu diketahui dari analisis residu kimia di dalam bejana dari satu-satunya tempat pembalseman yang diketahui di Mesir dan ruang pemakaman di dekatnya.
-
Apa penemuan utama di makam raja Maya? Para arkeolog menemukan kotak batu berbentuk peti mati, kerangka yang sebagian besar sudah membusuk, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh National Geographic . Persembahan tersebut termasuk sebuah pot, koleksi cangkang tiram besar, beberapa tulang manusia yang diukir dan dihias dari individu yang terpisah, dan sejumlah potongan batu giok, yang menurut para peneliti merupakan topeng yang rumit.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Keluarga besar Metro TV sangat berduka atas berpulangnya Yodi Prabowo, karyawan Metro TV yang telah bergabung sejak 15 Desember 2015," kata News Director Metro Tv Arief Suditomo dalam keterangannya, Jumat (10/7).
Dalam kasus ini, ia ingin agar aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus tewasnya Yodi tersebut.
"Kami memohon kepada pihak kepolisian untuk segera menuntaskan penyidikan, sehingga kami dapat menemukan titik terang atas kejadian ini," ujarnya.
Dengan meninggal Yodi tersebut, ia berdoa agar keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan.
"Semoga almarhum Yodi Prabowo mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Kami juga berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Metro TV tidak hanya akan mengenang Yodi dalam doa, namun juga akan memperjuangkan keadilan untuk almarhum," ungkapnya.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Metro Tv Don Bosco Selamun menjelaskan, Yodi terakhir masuk kerja pada Selasa (7/9) lalu. Saat itu, ia mulai masuk pada pukul 15.00 Wib sampai pukul 22.27 Wib atau shift empat.
"Setelah itu enggak masuk kerja lagi, tanpa kabar, dan biasanya kalau enggak masuk selalu konfirmasi," ujar Don Bosco.
Kini, jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan otopsi. "Tim Metro Tv membawa jenazah ke RS Polri Kramatjati untuk diotopsi. Agar sebab-sebab kematiannya bisa diketahui," ujarnya.
Ia menjelaskan, kejadian tersebut terjadi setelah Yodi pulang dari kantor pada malam hari.
"Dia justru masuk kantor Senin dan Selasa. Kejadiannya setelah Yodi pulang dari kantor malam harinya," jelasnya.
Dengan adanya kasus ini, ia ingin agar aparat kepolisian dapat mengungkap dan mengusut terkait tewasnya Yodi tersebut.
"Selanjutnya kami minta pihak kepolisian mengusut tuntas siapa pelaku, jika kematiannya disebabkan oleh pembunuhan, penganiayaan atau bentuk kekerasan lainnya," tutup Don Bosco.
Kronologi Jasad Ditemukan
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Iptu Fajrul, mengatakan jasad Yodi ditemukan siang tadi pukul 11.45 Wib. Sejumlah saksi lebih dulu melihat motor terparkir di sebuah warung bensin dengan keadaan mesin dingin tetapi tak terlihat ada pemiliknya. Motor itu ada di lokasi pada Rabu (8/7) dini hari pukul 2 malam.
"Saksi 2 memanggil saksi 1 untuk menghubungi pihak Polsek Pesanggrahan Jakarta Selatan untuk membawa motor korban ke Polsek Pesanggrahan," kata Fajrul saat dikonfirmasi, Jumat (10/7).
Selang dua hari berikutnya, salah satu saksi mendapatkan informasi dari tiga orang anak kecil yang sedang bermain layang-layang menemukan jenazah korban di pinggir jalan tol tersebut.
"Pada, Jumat 10 Juli 2020 Pukul 11.00 Wib saksi 1 di beritahu 3 anak kecil yang bermain layangan di pinggir TOL JORR bahwa ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak," ujarnya.
"Langsung saksi 1 bergegas melihat tempat tersebut untuk memastikan dan setelah melihat kebenarannya saksi 1 menghubungi Polsek Pesanggrahan untuk ditindak lanjuti," sambungnya.
Adapun barang bukti yang ditemukan di lokasi dan diduga milik korban yakni KTP, NPWP, ATM Mandiri, Motor Beat warna putih nomor polisi B 6750 WHC, 3 STNK, uang Rp 40 ribu, helm, jaket serta tas.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto mengatakan, ditemukan sejumlah luka tusuk pada tubuh korban. Hal ini diketahui setelah pihaknya melakukan pemeriksaan sementara atas kasus tersebut.
"Hasil pemeriksaan sementara ditemukan luka tusukan pada tubuh korban, ada dugaan korban pembunuhan, tapi masih kami dalami lagi. Korban sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati," kata Irwan saat dikonfirmasi, Jumat (10/7).
Tak hanya menemukan luka tusukan pada tubuh korban, polisi juga menemukan dan mengamankan satu buah pisau di lokasi kejadian tersebut. Dalam kasus ini, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi dan pihak keluarga korban.
"Ada satu pisau yang kami amankan, saat ini sedang diidentifikasi lebih lanjut. Dari keterangan saksi, sudah tiga hari (tak ada kabar)," ujarnya.
(mdk/rhm)