Minta ditutup, Ganjar ancam pendaki yang naik 7 gunung di Jateng
"Maka saya bilang kalau teman-teman seperti ini (petugas pos pendakian) punya pengalaman yang lebih dan hebat."
Gubernur Jawa Tengah meminta kepada pihak Perhutani, relawan, TNI Polri, tokoh masyarakat dan warga sekitar gunung yang tersebar di tujuh gunung di Jawa Tengah, bila menemukan pendaki gunung yang nekad mendaki disaat marak kebakaran hutan ini diamankan.
"Waktu itu memang kayaknya belum ditutup. Dengan kondisi begitu tidak ada peringatan. Maka kalau sekarang ini sudah ada peringatan mereka nekat mendaki maka akan kita ambil," tegas Ganjar Pranowo saat mendatangi jalur Pendakian Cemoro Kandang di Kawasan Cemoro Sewu, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah Sabtu (31/10).
Kalau perlu, kata Ganjar, pendaki yang sudah terlanjur mendaki baik melewati posko jalur pendakian resmi maupun jalur tidak resmi yang biasa disebut jalur tikus pendakian langsung dijemput oleh para petugas dan rekan-rekan pendaki yang berjaga di pos-pos jalur pendakian resmi.
"Maka saya bilang kalau teman-teman seperti ini (petugas pos pendakian) punya pengalaman yang lebih dan hebat. Oh ono sing ndaki. Neng kono ono (Disana pendakinya), Terus di petuk langsung didukke (Langsung dijemput dan diturunkan)," tegasnya.
Dari pengalaman Ganjar saat menjadi Ketua Majestic, organisasi pecinta alam Universitas Gadjahmada (UGM) Yogyakarta beberapa pendaki yang sering melakukan pelanggaran saat mendaki ada tiga kategori. Pendaki benar-benar pendaki, pendaki piknik atau sekedar tamsya dan pendaki selfi.
"Saya kira yang melanggar ya pendaki itu kan macam-macam; ada pendaki yang sering mendaki, ada pendaki yang piknik, pendaki yang cuman foto-foto (selfie). Kalau levelnya yang masih pemula, kita bina, kita kasih tahu. Kita catet mas. Jadi harus sampai dari nama ke nama. Kalau itu dari sekolah kita sampaikan pada keluarganya, kita sampaikan pada institusinya. Hingga dia bisa mengerti bahwa ini berbahaya," paparnya.
Selain itu, Ganjar juga menambahkan bahwa sensifitas dan pengetahuan terhadap kondisi cuaca saat mendaki sangat diperlukan oleh pendaki. Hal ini terkait dengan sistem informasi yang disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Jika sudah ada peringatan bahaya cuaca jika melakukan pendakian tetap nekad, tindakan dan sangsi keras perlu di berikan pendaki.
"Yang lebih sistematis berikutnya adalah tahun depan tidak boleh begitu. Maka sensitifitas pada cuaca harus melekat pada dirinya. BMKG kita kan selalu dapat informasi. Maka pada saat-saat berbahaya disini harus ada alert serius memperbaiki sistem. Sudah ada peringatan kita tidak boleh melakukan itu dan nggak apa-apa, sekeras itu kita ambil tindakan sekeras itu," pungkasnya.
Baca juga:
Ganjar minta pendakian 7 gunung di Jateng ditutup
Pantau Gunung Lawu, Ganjar Pranowo naik motor ke Cemoro Sewu
Tangis keluarga sambut kedatangan jenazah Aris di rumah duka
Gunung Lawu terbakar, ribuan warga Karanganyar salat minta hujan
Gunung Lawu terbakar, penerbangan di Solo waspada
Api Lawu makin membesar, PMI Solo kirim tim medis & mobil damkar
Kebakaran Gunung Lawu belum bisa dipadamkan, merembet ke Jawa Tengah
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang dilakukan Maruli Simanjuntak di Gunung Lawu? Maruli ingin gerakan pembersihan dan penghijauan dilakukan secara berkelanjutan dengan didukung regulasi dari pemerintah daerah setempat. Menurut Maruli, tugas menjaga lingkungan alam merupakan tanggung jawab bersama.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang terjadi pada pendaki di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.