Miras oplosan bunuh 5 warga di Majenang Cilacap, bandar miras melarikan diri
Lima pedagang miras yang ditangkap, masing-masing dua perempuan dan tiga lelaki. Sedangkan bandar besar yakni Ari Wibowo (28) warga RT 03/12 Desa Pahonjean, Kecamatan Majenang. Ari pulalah yang menyuplai miras pada empat penjual miras lainnya.
Lima pedagang miras di wilayah Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap ditangkap polisi. Sayangnya, bandar besar penyedia miras di Majenang melarikan diri.
Pada Kamis (26/4) tiga orang meninggal usai mengonsumsi miras oplosan. Dua hari berselang pada Sabtu (28/4), dua warga lagi-lagi dilaporkan kehilangan nyawa keracunan miras oplosan.
-
Kenapa Herjunot Ali menolak minuman keras? Junot mengungkapkan alasannya bukan karena merasa lebih baik dibanding orang lain, melainkan karena faktor usia dan kesehatan.Semakin tua, tubuhnya semakin sulit pulih setelah mengonsumsi alkohol.
-
Bagaimana Herjunot Ali menolak minuman keras? Alih-alih menerima, Junot dengan sopan menolaknya, menunjukkan ketegasan dan prinsipnya. Herjunot tersenyum sambil mengatupkan tangan berterima kasih atas tawaran yang diberikan.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Lima pedagang miras yang ditangkap, masing-masing dua perempuan dan tiga lelaki. Salah satunya, AD, pemain lama di bisnis jual beli miras.
Riwayat AD di bisnis miras sudah berjalan selama sembilan tahun. Ia juga punya jejak riwayat ditangkap polisi akibat bisnis miras.
Pada polisi, AD mengaku mendapat miras dari bandar besar yakni Ari Wibowo (28) warga RT 03/12 Desa Pahonjean, Kecamatan Majenang. Ari pulalah yang menyuplai miras pada empat penjual miras lainnya. AD juga mengakui, lima korban keracunan miras adalah langganannya.
Kepala Polres Cilacap, AKBP Djoko Julianto mengatakan Ari kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Ari menghilang dari kediamannya sejak tragedi miras memakan korban.
"Fotonya telah disebar. Polres Cilacap juga berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah untuk menangkap DPO dan mengungkap tuntas kasus ini," kata Djoko Senin (30/4) sore.
Kapolres menerangkan, sebelum jatuh korban di Majenang, kepolisian sudah mengendus banyaknya peredaran miras di wilayah barat Cilacap. Polisi bahkan telah melakukan pengungkapan pabrik miras oplosan di Majenang. Pabrik itu menyamarkan diri menjadi pabrik jamu ginseng.
"Dalam penggerebekan itu, pemilik sudah ditangkap," ujarnya.
Polisi juga telah menyita ribuan botol dan plastik miras oplosan siap edar. Penjual dan agen mengaku barang didapatkan dari Banjar Patroman, Jawa Barat. Barang lalu Diedarkan di Majenang.
Baca juga:
Lagi-lagi karena miras oplosan, 3 warga Pengalengan tewas 5 dirawat
Miras oplosan kembali renggut nyawa, kali ini 2 warga Cilacap tewas
3 Warga Cilacap tewas usai tenggak miras oplosan
Polisi gerebek rumah produksi miras oplosan di Cirebon
Jelang Ramadhan, Polresta Tangerang sita ribuan botol miras
Berkedok jualan jamu, penjual miras oplosan terbesar di Kediri digrebek
Ulama di Surabaya bakal masif berdakwah bahaya miras