Misteri Pembunuhan di Depok hingga Penanganan Kasus Diambil Alih Polda Metro Jaya
Sepekan sudah kasus tewasnya pengendara mobil Avanza warna merah dengan nomor polisi B 1739 FZG masih menjadi misteri. Korban diketahui bernama Sony Rizal Taihitu (59), warga Mekarsari Permai Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kota Bekasi.
Sepekan sudah kasus tewasnya pengendara mobil Avanza warna merah dengan nomor polisi B 1739 FZG masih menjadi misteri. Korban diketahui bernama Sony Rizal Taihitu (59), warga Mekarsari Permai Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kota Bekasi. Dia meregang nyawa di Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Depok pada Senin (23/1) sekitar pukul 04.40 WIB. Diduga, Sony adalah korban pembunuhan namun motifnya belum diketahui.
Warga sekitar mengaku kaget saat itu. Karena korban sempat menyalakan klakson mobilnya tanpa henti. Warga juga sempat mendengar teriakan minta tolong dari korban.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
"Korban bukan warga sini. Kejadian sudah mau subuh. Ada informasi dari warga, sekuriti, ada teriak-teriak minta tolong. Dari arah sana sudah klakson-klakson, jadi warga bingung ini orang pencet klakson terus," kata Riko, Ketua RT 6 RW 15, Senin (23/1).
Dari informasi yang didapat, saat itu mobil korban melintas di Perumahan Bukit Cengkeh I sekitar pukul 04.20 WIB. Dalam mobil terdengar suara pengemudi yang meminta tolong.
"Pengemudinya meminta tolong. Kemudian saksi I mencari pemegang kunci gerbang untuk membuka gerbang," kata Kasie Humas Polres Metro Depok, AKP Fitri ketika dikonfirmasi.
Kemudian saksi lainnya berinisiatif mencari ketua RW. Namun saat kedua saksi tiba di lokasi, korban sudah ditemukan tergeletak di TKP.
"Korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di samping kendaraannya," ujarnya.
Diduga luka yang diderita korban akibat tusukan benda tajam. Namun hal itu perlu didalami lebih lanjut. Kemudian kejadian ini dilaporkan ke polisi.
"Diduga luka tusuk. Kemudian melaporkan ke Polsek Cimanggis," beber Fitri.
Polisi masih mendalami kasus ini. Pelakunya belum diketahui. "Pelaku masih lidik. Kami sudah mendatangi TKP dan mencari saksi-saksi," sambungnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Ahmad Fuady mengatakan sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini. Dari keterangan saksi masih dikumpulkan barang bukti untuk mengungkap kasus ini.
"Kita mendatangi TKP telah terjadi pembunuhan. Menurut keterangan saksi ditemukan seorang laki-laki sedang mengemudikan kendaraan dan ditemukan laki-laki tersebut sudah meninggal dunia. Dari jajaran Polres Depok melakukan olah TKP mengumpulkan saksi dan barang bukti untuk selanjutnya kita proses," kata Fuady.
Sejauh ini sudah dua saksi yang diperiksa. Namun belum diketahui motifnya. "Sudah diperiksa kita ambil keterangan di TKP yang melihat langsung ada dua saksi," ujarnya.
Di tubuh korban ditemukan sejumlah luka sayatan. Jasad korban kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi.
"Kalau luka nunggu hasil visum, tapi secara nyata di TKP ada sayatan benda tajam. Ada banyak sekali luka saja. Kita kumpulkan bukti masih olah TKP," ujarnya.
Kasus ini kemudian dilimpah ke Polda Metro Jaya (PMJ). Alasannya untuk mempermudah pengungkapan. "Sudah dilimpahkan ke Polda Metro. Agar lebih mudah pengungkapan sehinga diambil alih oleh Polda," pungkasnya.
(mdk/cob)