Modus baru kelompok teroris ancam polisi pakai sianida
Kapolri pun mengimbau kepada kepala polisi satuan wilayah di daerah untuk lebih waspada akan ancaman kelompok teror itu.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengimbau kepada kepala polisi satuan wilayah di daerah untuk lebih waspada terhadap ancaman kelompok teroris. Pesan Kapolri itu tertuang dalam telegram Nomor: STR/11/2016/ROOPS.
Dalam telegram itu, Jenderal Badrodin bahwa ada rencana kelompok teroris melakukan aksinya dengan memberi atau mengirim makanan sudah dicampur dengan sianida dengan sasaran anggota Polri yang melaksanakan tugas di lapangan dan Mako Polri. Aksi itu menurut Badrodin terinspirasi kasus kematian I Wayan Mirna Salihin yang diduga diracun rekannya, Jessica Kumala Wongso saat tengah meminum kopi di kawasan Mal Grand Indonesia.
Badrodin meminta kepala polisi satuan wilayah di daerah untuk mengingatkan anggotanya yang bertugas di lapangan ataupun Mako Polri akan adanya rencana aksi kelompok teroris tersebut. Kapolri mengimbau setiap Kapolda mengingatkan anggotanya agar tak mudah menerima pemberian saat makan di warung oleh orang tak dikenal.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
Telegram ancaman teroris ©2016 Merdeka.com
Setiap polisi di daerah pun diminta Kapolri untuk mensosialisasikan informasi aksi kelompok teror itu kepada masyarakat. Agar masyarakat memiliki daya cegah dan tangkal terhadap modus baru kelompok teroris ini.
Baca juga:
5 Terduga teroris yang ditangkap di Karawang terkait bom Sarinah
Sehari-hari jualan kebab, 5 terduga teroris ditangkap di Karawang
Diduga buru teroris, Densus 88 gerebek rumah warga di Karawang
Insaf, teroris jaringan Santoso datangi Polsek Pondok Gede
Sebelum RDP DPR, Luhut & para menteri bahas UU KPK hingga terorisme
Indonesia undang AS, Inggris, dan Rusia bahas penanganan teroris
Densus tangkap 2 orang yang sembunyikan pelaku teror Sarinah