Momen Pilkada, KPK Ingatkan Memilih Pemimpin yang Baik, Awal Cegah Korupsi
KPK mengakui praktik korupsi seperti memberikan gratifikasi dan menyuap saat berurusan dengan pemerintah atau penegak hukum masih berlangsung.
Pilkada Serentak akan digelar pada November 2024 mendatang.
- Eks Penyidik KPK Ajak Masyarakat Tak Pilih Calon Kepala Daerah yang Terafiliasi Koruptor di Pilkada 2024
- Bupati Situbondo Tetap Bisa Ikut Pilkada meski Berstatus Tersangka Korupsi, Ini Alasan KPK
- KPK Hentikan Sementara Penyidikan Dugaan Korupsi Libatkan Calon Kepala Daerah Selama Pilkada 2024
- KPK Sita Rp36 Miliar Atas Kasus Korupsi Eks Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin
Momen Pilkada, KPK Ingatkan Memilih Pemimpin yang Baik, Awal Cegah Korupsi
Tingkat keberhasilan pemberantasan praktik korupsi tidak bisa mengandalkan satu lembaga saja. Artinya, jika upaya memberantas korupsi tidak maksimal, maka itu adalah kegagalan bersama.
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengatakan secara sederhana pendeatan KPK dalam menjalankan tugasnya adalah mengedukasi, pencegahan dan penindakan.
Pihaknya terus melakukan beragam upaya agar semua pihak, termasuk masyarakat lebih peduli dalam pemberantasan korupsi. Semua harus memahami bahwa pemberantasan korupsi menjadi persoalan bersama, bukan KPK saja.
"Jadi, kalau ada kegagalan dalam pemberantasan korupsi, bukan kegagalan KPK tapi kegagalan kita bersama karena kita harus bertanggung jawab semua, kalau KPK sudah melakukan edukasi, sosialisasi kampanye dan melakukan penindakan, tapi perilaku masyarakat tidak berubah, ya bukan salah KPK kan," terang dia.
KPK mengakui praktik korupsi seperti memberikan gratifikasi dan menyuap saat berurusan dengan pemerintah atau penegak hukum masih berlangsung. Artinya sosialisasi kepada masyarakat belum memberikan dampak.
“Kami mengajak teman-teman semua dan seluruh lapisan masyarakat mari bersama-sama memberantas korupsi dan menyongsong Pilkada November 2024, untuk memilih pemimpin yang baik, itu kalau kita bisa memilih pemimpin yang baik itu menjadi langkah awal untuk mencegah korupsi, pemimpin yang tidak baik akan menyengsarakan rakyat, pasti dia tidak akan membuat tata kelola pemerintahan yang baik. Tolak politik uang, saya kira itu,” tegas dia.
Gelar Festival Film
Di sisi lain, KPK kembali menggelar festival film bertajuk Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST). Perhelatan tahun bertepatan satu dekade perjalanan ACFFEST. Maka dari itu, tema yang diangkat adalah ‘Satu Dekade Berkarya, Berantas Korupsi Lewat Seni’ di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz Geise (PPAG) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung, Selasa (30/4).
Menurut dia, ACFFEST bukan hanya sekadar media kampanye antikorupsi, tetapi sudah menjadi sebuah gerakan sosial antikorupsi dari anak muda melalui media film. Seni pertunjukan merupakan media yang tepat bagi KPK untuk menjangkau dan mengedukasi masyarakat, terutama mengenai sembilan nilai antikorupsi tanpa menggurui.
“Kami berharap ke depan ide baru akan terus berkembang. Bila perlu gunakan bahasa daerah, supaya bisa kita putar di setiap daerah sambil berkolaborasi dengan pemerintah daerah, sehingga masyarakat bisa menangkap nilai-nilai antikorupsi di dalamnya. Itu sebenarnya tujuan dari ACFFEST ini,” imbuhnya.
Rektor Universitas Parahyangan Tri Basuki Joewono juga menyambut baik kehadiran ACFFEST 2024. Baginya, ACFFEST bukan sekadar ajang untuk mengedukasi tentang pentingnya kesadaran melawan korupsi, tetapi juga bentuk kolaboratif KPK dengan masyarakat dalam pemberantasan korupsi.
"Kami berharap semoga kegiatan kolaboratif hari ini akan menegaskan, menguatkan, dan menggemakan komitmen untuk mewujudkan peradaban baru, yaitu manusia yang humanum, yang ditandai dengan berbudaya antikorupsi," tuturnya.
Penyelenggaraan ACFFEST tahun ini resmi dimulai pada 30 April hingga November 2024 nanti, dengan dibagi tujuh kategori utama. Pertama, Kompetisi Nasional, Sinema Aksi untuk Komunitas, helatan Movie Day yaitu roadshow pemutaran dan diskusi film antikorupsi, International Movie Competition and Screening.
Lalu, Community Development sebagai upaya KPK dalam mengelola komunitas sineas untuk terus memproduksi film dengan nilai-nilai antikorupsi. Kategori berikutnya yakni Ajang Apresiasi (Awarding Night) dengan memberikan penghargaan kepada peserta kompetisi ACFFEST serta kesempatan untuk mempererat hubungan dengan mitra kerja KPK.
Tidak sendiri, KPK juga bekerja sama dengan berbagai mitra kolaborasi, mulai dari pemerintah, BUMN, kampus, hingga komunitas film. Mitra-mitra ini memainkan peran penting untuk memperluas jangkauan dan dampak ACFFEST dalam memerangi korupsi.
KPK berharap ACFFEST 2024 dapat membuka peluang kolaborasi bagi komunitas film Tanah Air untuk mengembangkan ide, program, maupun inovasi inspiratif, dalam mengkampanyekan antikorupsi. Adapun film-film ACFFest sebelumnya juga dapat disaksikan melalui kanal youtube KPK RI. Informasi terkini seputar ACFFEST 2023 dapat diakses melalui media sosial Instagram @acffest.kpk dan twitter @acffest.