Moncernya bisnis kotak rokok, akali gambar 'horor' bungkus rokok
Mayoritas penikmat rokok mengaku takut melihat gambar yang cukup menyeramkan itu.
Kebijakan pemerintah mewajibkan kepada semua produsen rokok untuk memperingatkan bahaya rokok melalui gambar pada bungkus rokok yang resmi berlaku Juli 2014 lalu, cukup berpengaruh. Mayoritas penikmat rokok mengaku takut melihat gambar yang cukup menyeramkan itu.
Situasi ini dimanfaatkan bisnis kotak rokok sehingga pecandu rokok bisa mengakali bungkus horor tersebut. Berikut moncernya bisnis kotak rokok seperti dirangkum merdeka.com, Minggu (24/8):
-
Di mana Rumah Lontiok berada? Rumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Kenapa Rumah Lontiok didesain sebagai rumah panggung? Penambahan tiang penyangga di bagian bawah rumah ini berfungsi untuk melindungi penghuni rumah dari serangan hewan buas dan bencana alam seperti banjir bandang.
-
Apa keunikan Rumah Apung Tambaklorok? Rumah ini menjadi contoh konstruksi rumah di wilayah pasang surut yang anti banjir dan gempa karena bisa mengapung mengikuti tinggi permukaan air.
-
Bagaimana Rumah Rungko dibangun? Rumah Rungko ini dibangun menggunakan kayu pilihan dan proses penebangannya memakan waktu hingga bertahun-tahun. Hal ini disebabkan masyarakat Kluet menggunakan parang untuk menebang pohon. Apabila parang tersebut terjatuh, maka tidak boleh dilanjutkan karena tidak diizinkan oleh Tuhan.
Kotak kayu jati diminati
Kotak tempat rokok dengan bahan kayu jati produksi perajin dari Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, diminati konsumen luar daerah, karena dampak dari gambar 'horor' di bungkus rokok sejak sebulan terakhir.
Seorang pedagang kotak rokok di Bojonegoro, Mustaqim, mengaku dirinya mampu menjual 400 kotak tempat rokok kayu jati produksi Desa Batokan ke Surabaya dalam sepekan.
"Setelah di kotak rokok ada gambar horornya, saya berjualan kotak tempat rokok kayu jati ke Pusat Kerajinan di Surabaya, sebab banyak peminatnya dibandingkan dengan pembeli lokal," kata dia.
Ia memperkirakan konsumen lokal tidak terlalu berminat membeli kotak tempat rokok dengan bahan kayu jati, karena sudah bosan, selain pasar lokal sudah jenuh.
"Konsumen lokal tidak terlalu tertarik membeli tempat rokok kotak kayu jati, sebab dianggap biasa. Tapi konsumen luar daerah seperti Surabaya sangat tertarik dengan kotak rokok bahan kayu jati," jelasnya.
Namun, katanya, konsumen lokal justru tertarik membeli tempat rokok yang bukan bahan kayu jati, sejak produksi rokok diberi gambar 'horor'.
Harga Rp 20-35 ribu per kotak
Seorang pedagang kotak rokok di Bojonegoro, Mustaqim, menjelaskan bahwa di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, yang menjadi pusat kerajinan kayu jati di daerahnya, terdapat tiga perajin yang khusus membuat kotak tempat rokok dengan bahan kayu jati.
Menurut dia, pemesan kotak tempat rokok ada di tiga perajin itu. Selain dirinya, juga sejumlah pedagang lainnya yang menjual kotak rokok kayu jati dengan cara keliling.
"Saya bisa menjual ke konsumen lokal sekitar 10 kotak/hari, tetapi sebagian besar kotak produksi pabrik bukan kotak tempat rokok dengan bahan kayu jati," paparnya.
Ia mengaku menjual tempat rokok kayu produksi Desa Batokan ke Surabaya, dengan harga Rp20.000/kotak, sedangkan tempat rokok produksi pabrik berkisar Rp30.000 - Rp35.000/kotak.
"Perajin di Batokan memproduksi kotak tempat rokok kayu jati dengan jumlah banyak berdasarkan pesanan pembeli seperti saya, juga pedagang yang lainnya," jelasnya.
Seorang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Bono mengatakan gambar 'horor' di tempat rokok tersebut cukup efektif untuk menakut-nakuti perokok.
"Jangankan perokok, saya yang tidak merokok saja melihat gambar yang ada di rokok ngeri," ujarnya.
Kotak aluminium juga laku keras
Selain perajin kotak rokok kayu jati, pedagang kotak rokok aluminium pun juga meraup untung besar pasca beredarnya bungkus rokok dengan gambar seram.
Salah seorang pedagang aksesoris rokok di Pasar Sekip Palembang mengaku, dalam sehari dagangannya bisa habis 30-40 kotak. Harga yang dijual bervariasi mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung kualitas dan jenis kotak rokok itu.
"Ya, laris manis ini setelah bungkus rokok bergambar itu. Lumayanlah, tiga kali lipat peminatnya," kata Rahadin (45).
Pengakuan perokok
Adi (35), seorang karyawan swasta mengaku sangat risih melihat bungkus rokok yang dijual saat ini. Sebab, tampilan gambarnya sangat menakutkan.
Karena sudah menjadi pecandu rokok, Adi mencari cara jitu agar dia bisa kembali merokok seperti biasa. Caranya membuang bungkus rokok asli dan menggantinya dengan kotak rokok aluminium.
"Dari pada terlihat terus saat ambil rokok, mending bungkusnya dibuang saja. Saya masukkan rokok itu ke kotak rokok buatan (aluminium). Apalagi, kotak rokok itu banyak pilihannya, tergantung merek," ujarnya.
Pernyataan serupa juga diutarakan Sunarto (40), pegawai salah bank di Palembang. Menurut dia, belakangan terakhir sangat sulit mencari rokok yang masih belum bergambar seram. Dia pun cukup terpengaruh terhadap bungkus rokok yang beredar saat ini.
"Kemarin-kemarin saya sempat ganti rokok yang tidak ada gambarnya, tapi sekarang tidak ada lagi. Jadi, mau tak mau harus dibuang bungkusnya," kata Sunarto yang mengaku sudah merokok sejak masih duduk di bangku kelas I SMP ini.