Ngaku tim saber pungli Polri, 3 pria diciduk usai peras bandar togel
Ngaku tim saber pungli Polri, 3 pria diciduk usai peras bandar togel. Aparat Polsek Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur, menangkap 3 anggota mabes Polri gadungan berpangkat komisaris polisi. Mereka diduga memalak warga ratusan ribu rupiah dan kini meringkuk di sel tahanan Polsek Balikpapan Utara.
Aparat Polsek Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur, menangkap 3 anggota mabes Polri gadungan berpangkat komisaris polisi. Mereka diduga memalak warga ratusan ribu rupiah dan kini meringkuk di sel tahanan Polsek Balikpapan Utara.
Ketiga anggota Polri gadungan itu masing-masing warga Cirebon, Jawa Barat, bernama Ahmad Azhari (46). Serta 2 warga kabupaten Paser dan kabupaten penajam paser utara di Kalimantan Timur, masing-masing bernama Lagoro (59) serta Alkaf (59).
"Ketiganya mengaku kepada warga sebagai tim operasi tangkap tangan dari mabes Polri. Mereka ditangkap Minggu (27/11) lalu ya dengan dugaan tindak pidana pemerasan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Fajar Setiawan, kepada merdeka.com, Selasa (29/11).
Fajar mengatakan, ketiganya dibekuk usai laporan salah seorang warga Balikpapan Barat, ke kepolisian. Pada hari Minggu (27/11) lalu, sekitar pukul 12.00 WITA, ketiga pelaku mendatangi sebuah rumah warga di Jalan Soekarno Hatta kilometer 2 yang dicurigai sebagai bandar judi togel.
"Kepada warga di rumah itu dan sekitarnya, ketiga orang ini mengaku berpangkat Kompol, akan bertugas ke Tarakan dan meminta sejumlah uang," ujar Fajar.
"Yang pertama kali, minta uang pada hari Sabtu (26/11) lalu sebesar Rp 250 ribu. Yang kedua, pada hari Minggu itu, minta Rp 400 ribu. Ya, akhirnya pemilik rumah yang juga berdagang warung itu ketakutan," ungkap Fajar.
Iba dengan pemilik warung, tetangga yang berbelanja di warung itu, melaporkan aksi tersebut ke kepolisian. Kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.
"Di hari yang sama, tim dari Reskrim Polsek Balikpapan Utara, melakukan penyelidikan. Begitu tiba di lokasi kejadian, dicurigai ada 3 orang yang diduga melakukan pemerasan itu, dan dibawa ke markas Polsek (Balikpapan Utara)," terang Fajar.
Modus ketiga pelaku mengaku sebagai personel Mabes Polri pun akhirnya terbongkar, setelah disanggongi tim Reskrim Balikpapan.
"Dari tangan mereka, disita antara lain berupa uang tunai Rp 400 ribu, kartu pers tabloid berita narkoba, 2 lencana intelejen investigasi, kartu pemantau negara RI, serta dompet hitam berlogo istana negara," kata dia.
"Juga kartu kode etik mitra dari Mabes Polri. Sekarang ketiganya sudah diamankan di sel tahanan Polsek Balikpapan Utara," kata Fajar.
Baca juga:
Modal seragam polisi, pemuda di Bandung jual kendaraan bodong
Ngaku anggota polisi dan BIN, GHP diamankan di rumah teman wanitanya
Berpakaian polisi lengkap, komplotan ini bajak truk di Tol Cipali
14 Daerah di Jatim jadi korban petugas KPK gadungan
Hati-hati, marak KPK gadungan sasar pejabat daerah peras dana desa
Alibi lagi razia, 2 polisi gadungan rampok mahasiswi di Tangerang
Janji bebaskan tahanan narkoba, petugas BNN gadungan dicokok polisi
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi menyelidiki kasus dugaan TPPO ini? Karena proses penyidikan dan penyelidikan masih berlangsung, khususnya di Polda Jambi yang telah menaikan kasus ke tahap penyidikan. Serta, Polda Sumatera Selatan dan Polda Sulawesi Selatan yang masih proses penyelidikan.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.