Olah TKP Kecelakaan di Tol Tangerang, Polisi Sebut Truk dan Bus Tak Layak Jalan
Ia pun menjelaskan, untuk menetapkan insiden kecelakaan lalu lintas sebagai suatu peristiwa pidana. Menurutnya ada unsur yang harus dipenuhi seperti lalai, alpa, kurang hati-hati dan sesaat kurang memperhatikan.
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Banten melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kecelakaan lalu lintas di Tol Tangerang-Merak Km 74-900. Olah TKP dilakukan dengan metode traffic accident analysis.
Wadirlantas Polda Banten AKBP Alfaris Pattiwael mengatakan, berdasarkan temuan di lapangan. Diketahui kecelakaan lalu lintas itu terjadi, karena truk pengangkut zat kimia dan bus tidak laik jalan.
-
Di mana kecelakaan beruntun yang melibatkan truk itu terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Di mana lokasi kejadian kecelakaan truk susu kaleng? Baru-baru ini viral di media sosial video yang menarasikan warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menjarah ribuan susu kaleng dari satu unit truk boks yang mengalami kecelakaan di Jalur Pantura Dalam
-
Dimana fenomena bus telolet di Tangerang menjadi ramai? Terlihat dalam unggahan video itu anak-anak memadati Jalan Raya Benteng Betawi, Kota Tangerang. Di sana turut melintas sebuah bus besar yang mengeluarkan bunyi telolet.
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Kenapa kepadatan kendaraan di Gerbang Tol Kalikangkung berdampak pada ruas tol Semarang? Kepadatan kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang. Antrean kendaraan cukup panjang terlihat mulai dari ruas tol Manyaran hingga Jatingaleh.
-
Kapan kecelakaan kereta api di Rancaekek, Bandung terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
"Kalau secara kasat mata dua kendaraan, baik truk yang memuat barang berbahaya kimia tadi maupun juga bus memang tidak layak jalan, Namun hasil pendalaman tadi dari dinas perhubungan mereka sudah melaksanakan proses kir sesuai dengan prosedur yang berlaku," kata Alfaris dalam keterangannya, Selasa (19/10).
Selain mendatangi TKP, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan juga manajemen kendaraan yang memuat barang berbahaya tersebut.
"Kami melakukan pendalaman penyidikan yang intensif, sehingga kami akan simpulkan sebab-sebab terjadinya kecelakaan lalu lintas sampai dengan menentukan tersangka," ujarnya.
Ia pun menjelaskan, untuk menetapkan insiden kecelakaan lalu lintas sebagai suatu peristiwa pidana. Menurutnya ada unsur yang harus dipenuhi seperti lalai, alpa, kurang hati-hati dan sesaat kurang memperhatikan.
"Unsur ini yang akan kami dalami. Kami lihat efeknya yang paling berat mana, Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih mendalam terkait peristiwa ini," tutupnya.
Sebelumnya, telah terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan yakni truk Tangki Kimia nomor polisi B 9879 UFU, bus Putra Pelangi, BL 7519 AA dan Honda Brio, B 2995 SOM. Kejadian itu terjadi pada Minggu (17/10) sekira pukul 21.50 Wib di Km 74.900 A Tol Merak (sisi arah merak).
Dirlantas Polda Banten Kombes Rudy Purnomo mengatakan, salah satu faktor awal yang menyebabkan kecelakaan ketika kendaraan truk Tangki Kimia mengalami pecah ban kanan depan.
"Akibat kecelakaan lalu lintas, terdapat 1 orang penumpang Bus Putra Pelangi yang meninggal dunia di TKP dan 28 orang lainnya luka-luka dan telah dievakuasi di RS Sari Asih dan RS. Drajat Prawira Negara Serang," kata Rudy dalam keterangannya, Senin (18/10).
Ia menjelaskan, saat itu kendaraan yang dikemudikan oleh Rusdi Tamrin berjalan dari arah Merak menuju ke arah Tangerang. Kemudian, truk itu diduga mengalami pecah ban depan kanan.
"Kemudian kendaraan hilang kendali dan berbelok ke kanan menabrak pembatas jalan lalu masuk ke jalur tol sebelahnya (arah Merak) dan terbalik. Beberapa saat kemudian berjalan Bus Putra Pelangi yang dikemudikan oleh Amran berjalan dari arah Tangerang-Merak (arah Merak) di lajur kanan (cepat), sehingga pengemudi berusaha menghindar ke kiri," jelasnya.
"Tapi terjadi serempetan dengan truk tangki tersebut lalu bus masuk ke row/parit Tol, bersamaan juga berjalan kendaraan Honda Brio yang dikemudikan oleh Tatang dari arah yang sama dengan kendaraan bus. Kemudian kendaraan Honda Brio menabrak bagian bawah belakang kendaraan truk tangki kimia," sambungnya.
Baca juga:
Kecelakaan Beruntun Akibat Ban Truk Pecah di Tol Merak, 1 Orang Tewas
Ada Penanganan Kecelakaan, Lalu Lintas di Tol Japek Arah Cikampek Padat
Kecelakaan Cipularang: Satu Meninggal Terjepit Kontainer, Lalin Kembali Normal
Cipularang Arah Jakarta Macet Total, Korban Terjepit Kontainer Belum Dievakuasi
CEK FAKTA: Ini Bukan Video Kecelakaan yang Menewaskan Pembuat Karikatur Nabi Muhammad
Tiang Kabel Jaringan Internet Roboh, Pemotor dan Warung di Tangsel Jadi Korban
Dua Anggota Brimob Kalsel Tewas saat Patroli di Mimika Papua