Orang Tak Dikenal Kirim Video Imam Masykur ke Keluarga, Kondisinya Penuh Luka Cambukan
Hal itu dikatakan adik Imam Masykur saat dihadirkan dalam sidang lanjutan pembunuhan terhadap sang kakak di Pengadilan Militer Tinggi II-08 Jakarta.
Hal itu dikatakan adik Imam Masykur saat dihadirkan dalam sidang lanjutan pembunuhan terhadap sang kakak di Pengadilan Militer Tinggi II-08 Jakarta.
Orang Tak Dikenal Kirim Video Imam Masykur ke Keluarga, Kondisinya Penuh Luka Cambukan
Fakhrulrazi, adik Imam Masykur dihadirkan dalam sidang lanjutan pembunuhan terhadap sang kakak di Pengadilan Militer Tinggi II-08 Jakarta, Kamis (2/11).
- Begini Penampakan Masjid Syiah di Iran, Dinding & Atapnya Bak Bertabur Berlian Berkilauan
- Sidang Pembunuhan Imam Masykur, Ibu dan Adik Akan Bersaksi di Pengadilan Militer Hari ini
- Tak Kuat Lihat Video Penyiksaan Imam Masykur, Ibunda Minta Kakak Ipar Praka RM Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
- VIDEO: Kasad Tegas Kasus TNI Aniaya Pemuda Aceh: Hukum Paling Berat, Lebih Menderita Lagi!
Dalam sidang, Fakhrulrazi mengaku sempat mendapatkan kiriman sebuah video memperlihatkan kondisi diduga Imam Masykur penuh luka.
Sebelum dikirimkan video tersebut, Fakhrulrazi mengaku sempat mendapatkan telepon dari kakaknya yang saat itu meminta untuk dicarikan dan dikirimkan uang serta menanyakan kebersihan ibunya.
"Ada terima kiriman video?" tanya salah satu Oditur Militer II-07.
"Ada," jawab Fakhrulrazi.
Selanjutnya, Fakhrulrazi menyebut video itu memperlihatkan tubuh Imam Masykur yang sudah penuh dengan luka. Video itu kemudian diteruskan Fakhrulrazi ke abang iparnya sebelum dihapus pengirim yang tidak diketahuinya.
"Tubuhnya bekas pukulan, panjang panjang merah. Luka baru masih berdarah, ada banyak di punggung. Kalau lihat seperti cambukan," kata Fakhrulrazi.
"Kirim ke abang ipar. Enggak tahu siapa yang kirim," sambung Fakhrulrazi.
"Berapa lama video yang dikirim?" tanya kembali Oditur Militer.
"Enggak lama setelah kirim ke abang ipar, pas dilihat lagi WA-nya hilang. Sudah dihapus mungkin," jawab Fakhrulazi.
"Jadi sempat mengirimkan itu sehingga masih ada jejak digital, betul ya?" ujar Oditur Militer.
"Iya," jawab singkat Fakhrulrazi.