Ormas Bali serukan toleransi umat beragama dan tolak FPI di NKRI
Selain tegas menolak FPI, Bali juga menolak paham-paham radikal, aksi provokatif dan seterusnya yang mengancam persatuan dan kesatuan umat di Indonesia.
Sejumlah elemen masyarakat di Bali melakukan apel kebersamaan di Lapangan Lumintang, Minggu (22/1). Acara yang digagas ormas Baladika Bali ini menyerukan kedamaian dan pentingnya toleransi antar umat.
Terpenting lagi, dari aksi ini seluruhnya menolak keberadaan Fron Pembela Islam (FPI) di Bali, dan umumnya di NKRI. Mereka menilai, gerakan yang dilakukan ormas FPI telah memecah belah kerukunan umat beragama pada umumnya.
-
Bagaimana Wali Pitu menyebarkan Islam di Bali? Jika Pulau Jawa memiliki Wali Songo, Pulau Bali juga memiliki Wali Pitu yang merujuk pada tujuh ulama yang berperan menyebarkan syiar Islam di wilayah setempat.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan sejumlah petinggi PDIP berkumpul di Bali.
-
Bagaimana Presiden Jokowi terbang menuju Bali? Jokowi dan rombongan lepas landas menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 13.15 WIB.
-
Kenapa Prasi penting bagi budaya Bali? Prasi juga jadi media melestarikan cerita-cerita yang berkembang di antara masyarakat Bali. Visual Prasi yang memukau dapat membantu mempertahankan eksistensi dari cerita-cerita tersebut.
-
Siapa saja yang mendampingi Presiden Jokowi terbang ke Bali? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju Provinsi Bali adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana, serta Plh. Sekretaris Militer Presiden Brigjen TNI Heri Purwanto.
Hal itu bukan saja karena kenyamanan di Bali yang terusik dengan adanya ungkapan Jubir FPI, Munarman yang dinilai memfitnah pecalang dan membuat umat muslim di Bali resah. Namun hal itu telah dilaporkan ke ranah hukum di Polda Bali.
Sekretaris Baladika Bali, I Komang Merta Jiwa menegaskan, apel kebersamaan ini merupakan bukti nyata untuk menyuarakan ketidak patutan gerakan dari ormas FPI. Karena itu, pihaknya menolak kehadiran FPI khususnya di Bali.
Selain tegas menolak FPI, pihaknya juga menolak paham-paham radikal, aksi provokatif dan seterusnya yang mengancam persatuan dan kesatuan umat di Indonesia.
"Kami ingin menyampaikan kami sangat menolak gerakan-gerakan dari FPI yang selama ini disuarakan melalui Youtube dan media yang kontroversial. Terlebih ada rekaman bahwa pecalang Bali sudah melakukan tindakan yang sangat tidak bermoral salah satunya pecalang di Bali melarang sholat Jumat. Melalui moment ini sangat tegas kami katakan itu tidak ada, kami di Bali sangat harmonis sangat baik dalam bertoleransi," katanya usai apel di Lapangan Lumintang, Minggu (22/1).
Apel kebersamaan yang dihadiri oleh sekitar 1500-an orang ini terdiri dari massa Nahdatul Ulama Bali, Perwakilan, Paguyuban Pasundan Bali, Masyarakat Serangan, Paguyuban, Ikawangi ( Banyuwangi), Perwakilan masyarakat Muslim Ubung Kaja dan Sodara dari nasrani.
Baca juga:
Polda Bali sebut kasus Munarman sudah sentuh sensitivitas publik
Jadi polemik, Kapolda Jabar dinonaktifkan GMBI jadi dewan pembina
Pembelaan Rizieq Syihab dituding anti NKRI
Jubir FPI diminta tanggung jawab atas ucapan terkait pecalang
Desakan pembubaran FPI dan Rizieq Syihab dibui kian melebar