OTT Anggota DPR Bowo Sidik, KPK Sita 84 Kardus Berisi Uang Rp 8 Miliar
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 400.000 amplop yang dimasukkan dalam 84 kardus. Nominalnya diperkirakan mencapai Rp 8 miliar. Barang bukti ini diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso (BSP).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 400.000 amplop yang dimasukkan dalam 84 kardus. Nominalnya diperkirakan mencapai Rp 8 miliar. Barang bukti ini diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso (BSP).
Penemuan uang tersebut bermula dari kecurigaan tim penindakan lembaga antirasuah usai menangkap Bowo. Alhasil, usai membawa Bowo ke Gedung KPK, tim penindakan kemudian kembali turun dan menemukan uang-uang yang diduga sudah diterima Bowo sebelumnya.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana cara DPR mendorong KPK untuk mengungkap terduga pelaku pembocoran informasi OTT? Bahkan Sahroni merekomendasikan KPK untuk berkolaborasi dengan instansi-instansi terkait, jika ingin serius mengungkap dugaan ini.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
"Karena diduga penerimaan-penerimaan sebelumnya disimpan di sebuah lokasi di Jakarta, maka tim bergerak menuju sebuah kantor di Jakarta untuk mengamankan uang sekitar Rp 8 miliar dalam pecahan Rp 20.000 dan Rp 50.000 yang telah dimasukkan dalam amplop-amplop pada 84 kardus," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
Selain menemukan uang-uang dalam amplop tersebut, tim penindakan juga mengamankan uang Rp 89,4 juta yang diduga akan diberikan ke Bowo dari Marketing Manager PT. Humpuss Transportasi Kimia (PT. HTK) Asty Winasty melalui pihak swasta bernama Indung.
"Dari tangan IND (Indung), tim mengamankan uang yang disimpan di amplop coklat tersebut," kata Basaria.
Basaria mengatakan, uang sebesar Rp 89,4 juta diduga merupakan penerimaan yang ketujuh. "Diduga sebelumnya telah terjadi 6 (enam) kali penerimaan di berbagai tempat seperti Rumah Sakit, Hotel dan Kantor PT. HTK sejumlah Rp 221 juta dan USD 85,130," kata Basaria.
Reporter: Fachrur Rozie
Baca juga:
KPK Tunjukan Barang Bukti OTT Anggota DPR, Bowo Sidik Pangarso
Partai Golkar Pecat Bowo Sidik Pangarso yang Ditangkap KPK
Jaga Suara Pemilu, Golkar Langsung Pecat Bowo Sidik yang Tertangkap KPK
OTT Terkait Distribusi Pupuk, KPK Sita Puluhan Kardus Berisi Uang
Meski Belum Diumumkan KPK, Golkar Berhentikan Bowo Sidik Terkait OTT
Direksi Terjerat OTT KPK, Pupuk Indonesia Pastikan Kinerja Tak Terganggu