Pakai Jasa Mafia Karantina Masuk RI, 2 Warga India Juga Ditangkap di Bandara Soetta
Kasus WNA itu terungkap dari pengembangan penyelidikan dilakukan polisi setelah menangkap S dan RW yang telah mempermudah WNI berinisial JD baru datang dari India tanpa menjalani protokol kesehatan. Polisi tengah menelusuri adanya kelompok lain yang sudah meloloskan warga negara India tersebut.
Penyidik Polda Metro Jaya terus menelusuri praktik mafia karantina agar seseorang dari luar negeri lolos menjalani protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta. Polisi mendapat informasi dua warga negara India juga menggunakan jasa oknum tersebut untuk lolos masuk ke tanah air tanpa karantina.
Kasus WNA itu terungkap dari pengembangan penyelidikan dilakukan polisi setelah menangkap S dan RW yang telah mempermudah WNI berinisial JD baru datang dari India tanpa menjalani protokol kesehatan. Polisi tengah menelusuri adanya kelompok lain yang sudah meloloskan warga negara India tersebut.
-
Kapan Hari Kartini dirayakan? Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini yang sarat perjuangan.
-
Apa itu karmin? Karmin adalah bahan pewarna merah tua yang dihasilkan dari serangga dari keluarga Coccidae.
-
Apa yang dirayakan di Hari Kartini? Puisi Hari Kartini mencerminkan penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi sosok Kartini.
-
Siapa Kartini Hermanus? Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Raden Ayu Kartini Hermanus merupakan sosok yang patut diperhitungkan dalam sejarah militer Indonesia. Ia memegang predikat sebagai jenderal wanita pertama di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, sebuah prestasi yang mengilhami banyak wanita di tanah air.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Kapan Harta Karun Villena ditemukan? Harta karun ini ditemukan lebih dari 60 tahun lalu di Spanyol.
"Ada lagi (kelompok lain) makanya kita telusuri semuanya. Makanya pengakuan Warga Negara Asing yang sudah kita amankan. Ini melewati orang lain dengan menggunakan modus yang sama. Ini masih kita dalami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya, Selasa (27/4).
Yusri menjelaskan, dua warga India yang sudah diamankan itu dapat masuk ke dalam Indonesia bukan melalui jasa atau perantara S dan RW. Mereka menggunakan kelompok mafia karantina lain dengan modus serupa dilakukan S dan RW.
"Tetapi orang yang berbeda dengan orang yang mengaturnya berbeda. Ini masih kita dalami ada kemungkinan dua lagi," ujar dia.
Yusri menambahkan, untuk seorang pendatang dari negara lain dapat lolos masuk ke Indonesia itu melalui beberapa tahapan. Polisi menyebut akan menyampaikan secara lengkap kasus lolosnya 2 warga India itu besok.
"Tahapan pertama ini mereka setelah masuk dengan pemeriksaan protokol kesehatan baik itu dari Imigrasi, Kesehatan, nanti akan dirujuk untuk karantina. Nanti ada pengangkutan, nanti ada karantina di hotel atau wisma atlet mana yang ditunjuk. Tetapi seperti apa nanti akan kita inikan," jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintah memperketat aturan masuk bagi WNI dan WNA sepulang perjalanan ke luar negeri dan kembali ke tanah air. Aturan yang berlaku sejak pandemi Covid-19 melanda ini masih dimanfaatkan segelintir orang untuk mengambil keuntungan.
Mereka adalah S dan RW yang mempermudah seseorang keluar-masuk Indonesia tanpa harus mengikuti prosedur pelaksanaan protokol kesehatan. Akibat ulahnya, S dan RW serta seorang berinisial JD sebagai pengguna jasa keduanya ditangkap anggota Polda Metro Jaya.
"Hari Minggu kemarin memang telah diamankan seseorang inisial JD kemudian ada S dan RW. Ada 3 orang yang sudah diamankan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Senin (26/4).
Yusri menerangkan, secara prosedur orang yang baru melakukan perjalanan dari luar negeri terutama India harus melewati proses skrining ketat seperti menjalani masa karantina 14 hari. Namun, hal itu ternyata tak berlaku bagi JD.
Yusri menyampaikan JD baru saja melakukan perjalanan dari India dan kembali ke Indonesia pada Minggu, 25 April 2021 pukul 18.45 WIB.
"Khusus penumpang dari India ada kebijakan dari pemerintah melakukan isolasi 14 hari kalau dia non reaktif kalau dia reaktif akan ada penanganan khusus tetapi yang bersangkutan tanpa melewati karantina," terang Yusri.
Belakangan diketahui, ada yang mengatur agar JD tidak perlu lagi melakukan karantina. Mereka adalah S dan RW yang mengakali agar JD bisa kembali ke rumah tanpa karantina. Saat ini, ketiganya sedang menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya.
Pengakuan sementara, JD membayar Rp 6,5 juta kepada S untuk melancarkan perjalanan kembali ke Indonesia. Yusri belum berbicara lebih detail mengenai latar belakang dari S dan RW. Tapi, Yusri menegaskan, mereka bukanlah pegawai Bandara.
"Bukan oknum dia makanya ini masih kita dalami. Kalau pengakuan dia kepada JD dia (S dan RW) adalah pegawai Bandara. Ngakunya doang," ujar dia.
Yusri mengatakan, persoalan ini akan dibuka secara gamblang besok. Yang jelas, mereka telah meloloskan orang tanpa melalui karantina.
"Masih didalami ini. Besok kita sampaikan secara jelas. Apakah ada pelaku lain? Ini masih kita dalami," ujar dia.
Baca juga:
Pemprov DKI: Orang yang Loloskan Karantina WNI dari India Bukan ASN Disparekraf
DPR Minta Polisi Usut Tuntas Kasus WNI dari India Lolos Karantina
Covid-19 di India: Pesan-Pesan yang Menentukan Antara Hidup dan Mati
Satgas Covid-19 Minta Petugas yang Loloskan Karantina WNI dari India Ditindak
Dua Orang yang Loloskan WNI dari India Gunakan Kartu Pass Dinas Pariwisata DKI
Pendatang dari India Ngaku Bayar Rp6,5 Juta agar Tak Dikarantina