Palembang diselimuti kabut asap, udara mulai tak sehat
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di kota itu pada Jumat (5/10) berada di 151-250 mikron/gram. Angka itu menunjukkan kondisi udara di level tidak sehat.
Kota Palembang dipenuhi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Akibatnya, kondisi udara di kota itu menunjukkan tanda tidak sehat.
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di kota itu pada Jumat (5/10) berada di 151-250 mikron/gram. Angka itu menunjukkan kondisi udara di level tidak sehat.
-
Kenapa Hutan Punti Kayu penting bagi Kota Palembang? Hutan merupakan sebuah kawasan yang luas dengan berbagai macam pepohonan yang hijau serta menjadi tempat tinggal para satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, hutan juga menjadi ekosistem yang cukup penting di muka bumi. Hutan letaknya tak selalu jauh dari kehidupan manusia atau perkotaan. Banyak dijumpai hutan-hutan berada di tengah hiruk pikuk perkotaan yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
Kepala Seksi Data dan Informasi Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kenten Palembang, Nandang Pangaribowo mengungkapkan, kabut asap di kota itu sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Selain tidak diguyur hujan, pemicu terkuat adalah akibat karhutla.
"Dalam situasi ini partikel debu meningkat, pengaruhnya kondisi udara," ungkap Nandang, Jumat (5/10).
Di samping pencemaran udara, kabut asap juga membuat jarak pandang mulai mengalami penurunan. Pada hari ini, jarak pandang tercatat hanya satu sampai dua kilometer. Jarak pandang akan semakin berkurang seiring tebalnya kabut menyelimuti langit Palembang.
"Jika sudah parah jarak pandang hanya bisa seratus sampai lima ratus meter. Ini membahayakan penerbangan dan aktivitas warga," kata dia.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan, karhutla masih ditemukan di beberapa kabupaten, seperti Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, dan Banyuasin. Karhutla itu ada yang terjadi di satu titik karena belum padam, ada juga terdapat di lokasi lain.
"Masih ada karhutla karena cuaca panas dan lahan kering akibat jarang turun hujan," kata Ansori.
Ansori tidak menampik kabut di Palembang akibat asap karhutla. Pihaknya berusaha maksimal untuk memadamkan setiap titik api di samping optimalisasi hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC).
"Seluruh tim pemadam masih berada di lokasi kebakaran. Kita berharap hujan segera tiba agar cuaca kembali normal," ucapnya.
Baca juga:
Buka lahan dengan cara dibakar, 2 petani di Indragiri Hilir ditangkap polisi
Ada kebakaran hutan, jalur pendakian Gunung Ciremai masih dibuka
Cegah kebakaran hutan, Sinar Mas Agribusiness gandeng 10 desa terapkan DMPA
Sudah 3 hari api melahap 144 hektare lahan Gunung Ciremai
Polisi selidiki kasus kebakaran lahan perusahaan sawit di Pelalawan
Puncak Bukit Besar Lahat terbakar, pemadaman sulit dilakukan