PAM Jaya: Embung dan Sungai Belum Penuhi Kebutuhan Air Bersih di Jakarta
Dia menjelaskan, untuk memenuhi target pelayanan 100 persen pada 2030, tidak bisa dilakukan sendiri oleh PAM Jaya tapi harus ada kerja sama serta bantuan dari para pihak terkait.
Krisis air layak dan aman hingga kini masih menjadi polemik yang belum terselesaikan. PAM Jaya mencatat di DKI Jakarta saja masih membutuhkan tambahan layanan akses air bersih sebanyak 36 persen.
"Saat ini PAM Jaya sudah memberikan pelayanan akses air bersih melalui perpipaan kepada masyarakat sekitar 64 persen, sedangkan 36 persen lainnya masih belum terlayani," kata Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan dalam sebuah webinar "Kapan Sumber Air Bersih di Jakarta Bisa Diandalkan?" yang dikutip dari YouTube live, Kamis (9/6).
-
Dimana air terjun yang viral ini berada? Air terjun itu berada di Gunung Lushan.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Menurut Syahrul Hasan, seperti dikutip Antara, persoalan yang dihadapi PAM Jaya untuk meningkatkan layanan akses air bersih tersebut terutama masih kurangnya sumber air baku.
"Sumber-sumber air baku di Jakarta seperti sungai, danau maupun embung, tidak bisa memenuhi pasokan untuk 36 persen warga yang belum terlayani, karena belum memenuhi syarat," katanya.
Dia menjelaskan, untuk memenuhi target pelayanan 100 persen pada 2030, tidak bisa dilakukan sendiri oleh PAM Jaya tapi harus ada kerja sama serta bantuan dari para pihak terkait.
Menurut dia, dibutuhkan kerja sama dari banyak pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga swasta, agar 36 persen warga ibu kota yang belum terlayani bisa mendapatkan akses air bersih perpipaan.
"Swasta dimungkinkan terlibat, apakah pada pengelolaannya atau didistribusinya," katanya.
Sementara itu, Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tri Dewi Virgiyanti mengatakan sekitar 90,21 persen masyarakat Indonesia telah memiliki akses air yang dikategorikan layak. Sayangnya, baru 12 persen yang dikategorikan aman.
"Ada kecenderungan lain yang menguat di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Karena air di sumur perlu ditreatment satu kali, bergeserlah, mengandalkan air minum dalam kemasan atau isi ulang," katanya.
Sayangnya, lanjut Tri, studi mendapati kualitas isi ulang jauh lebih rendah dari perpipaan. Sementara air kemasan harganya tidak terjangkau dan tidak selalu tersedia setiap saat.
"Artinya air minum kemasan dan isi ulang ini bukan akses," tuturnya.
Baca juga:
Kekeringan Akibat Musim Kemarau, 4 Kecamatan di Aceh Besar Terancam Krisis Air
Waspada, Krisis Air di Depan Mata
Siapkan Tandon Air Buat Warga, Begini Cara BPBD Cilacap Antisipasi Bencana Kekeringan
Wapres Ma'ruf Amin: Akses Air Minum Aman Baru Dinikmati 11 Persen Penduduk RI
Buruknya Distribusi Air Bersih di Tengah Ancaman Kekeringan Jakarta
Strategi BPBD DKI Atasi Krisis Air di Jakarta