Panas Debat Pilkada Indramayu, Reaksi Nina Agustina Diserang Lucky Hakim: Dari Tadi Sentimen Pribadi
Keduanya saling sindir. Hingga membuat jalannya debat berlangsung hangat karena riuh dari para pendukung masing-masing.
Debat Pilkada Indramayu 2024 berlangsung panas. Perseteruan antara Cabup Indramayu nomor urut 2 Lucky Hakim dan Cabup Indramayu nomor urut 3 Nina Agustina berlanjut dalam debat.
Keduanya saling sindir. Hingga membuat jalannya debat berlangsung hangat karena riuh dari para pendukung masing-masing.
- Panggung Debat Panas Nina Agustina vs Lucky Hakim, Saling Serang Sampai Sindir ‘Bupati Bukan Raja’
- Membedah Kekuatan Lucky Hakim vs Putri Mantan Kapolri di Pilkada Indramayu
- Cabup Nina Agustina Ngamuk Lagi Lewat Warga Malah Salam 2 Jari, sampai Bawa Nama Bapaknya Eks Kapolri
- PDI Perjuangan Indramayu Sebut Nina Agustina Cocok Berpasangan dengan Eka Gumilar di Pilkada 2024
Situasi ruang debat yang digelar di Hotel Holiday Inn, Pasteur, Kota Bandung, Senin (4/11) menghangat saat Lucky membeberkan temuan adanya sekeluarga stunting tinggal tak jauh dari rumah Nina Agustina.
Padahal, menurut Nina pernyataan Lucky tersebut di luar konteks yang ditanyakan. Berikut isi debat:
"Pak Lucky, pada saat bulan Agustus saya mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan bahwa Indramayu sudah ter-cover 99,9% kesehatan masyarakatnya gratis dari Kemenkes, berupa UHC, universal program. Apa yang bisa Bapak berikan kepada masyarakat untuk menjamin kesehatan masyarakat yang sudah saya laksanakan secara maksimal, terima kasih," tanya Nina.
"Pertama kita melakukan pembenahan secara birokrasinya dulu profesionalisme birokrasi. Terutama Rumah Sakit Umum Daerah RSUD itu yang kepala rumah sakitnya menjabat sebagai salah satu ketua apa validitas. Sedang butuh butuhnya pelayanan kesehatan banyak orang yang merasakan bahwa mendapatkan BPJS ya betul gratis, tapi pelayanannya sangat buruk."
"Ini keluhan yang mentang-mentang saya gratis tapi saya tidak melakukan tidak mendapatkan pelayanan baik. Sebenarnya BPJS bukan gratis BPJS itu adalah bayar cuma di kantor oleh pemerintah. Jadi pertama adalah mau melakukan profesionalisme birokrasi khususnya direktur Rumah Sakit Ibu Anita ini, dia tidak Ibu Anita ini dia tidak mendapatkan BP punya anak dua stunting semua stunting, stunting dan dia tidak mendapatkan BPJS. Dan juga belum masuk PKH dan kebetulan ini tetangga ibu 5 rumah dari ibu di ke desa Karimun jadi ini amanat dari dari orangnya, ada videonya," serang Lucky Hakim.
Diserang, begini reaksi santai Nina Agustina.
"Terima kasih Pak Lucky, sepertinya dari tadi sentimen pribadi terus pak, nanti kita selesaikan di belakang saja pak," jawab santai Nina yang disambut riuh dari pendukung paslon.
"Pertanyaan saya adalah program apa sebentar program apa pertanyaan saya ya program apa yang bisa Bapak berikan kepada masyarakat untuk menjamin kesehatan masyarakat yang sudah tercover 99,9% bahwa gratis kalau dokter baru sudah 4.000 lebih. Terima kasih."