Panik dipergoki, perampok kambuhan bacok nenek-nenek sepulang salat
Panik dipergoki, perampok kambuhan bacok nenek-nenek sepulang salat. Perampokan tersebut dilakukan pelaku di rumah korban di Jalan Way Hitam, Kelurahan Pakjo, Palembang, Juni 2018. Dia masuk ke rumah dengan cara merusak pintu belakang.
Kesal dipergoki saat beraksi, Deby Sastra (33) nekat membacok korbannya, Nurzainah (66) hingga kritis. Lantaran melawan saat ditangkap, perampok kambuhan itu dilumpuhkan dengan timah panas polisi.
Perampokan tersebut dilakukan pelaku di rumah korban di Jalan Way Hitam, Kelurahan Pakjo, Palembang, Juni 2018. Dia masuk ke rumah dengan cara merusak pintu belakang.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Dimana letak Kampung Kapitan di Palembang? Letak Kampung Kapitan yang berada di tepi Sungai Musi menjadi sangatlah strategis.
-
Kenapa Lak masuk ke Palembang? Konon, Lak masuk ke Palembang diperkirakan pada zaman awal berdirinya Kerajaan Palembang sekitar abad 16.Saat itu, banyak dijumpai gaya arsitektur rumah Palembang yang dibangun dalam bentuk limas.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Di mana bisa menemukan Lenggang di Palembang? Selain Pempek, Lenggang menjadi salah satu kuliner yang ada di hati masyarakat. Banyak penjual Lenggang yang bisa dijumpai.
Secara kebetulan, di dapur rumah korban terdapat sebilah parang yang diambil pelaku untuk mempersenjatai diri. Saat mengacak-acak seisi rumah, korban pulang dari masjid setelah melaksanakan salat Isya tak jauh dari rumahnya.
Panik tepergok, pelaku membacok nenek-nenek itu yang mengenai kepala korban. Begitu korban terkapar, pelaku membawa kabur uang sebesar Rp 4 juta, perhiasan emas, dan handphone. Tak lama kemudian, korban dibawa warga ke rumah sakit.
Sebulan usai beraksi, tersangka ditangkap dalam pelariannya di Prabumulih, Selasa (10/7). Kedua kakinya ditembak polisi karena melakukan perlawanan.
Tersangka mengaku sudah lama mengincar korban karena mengetahui hanya tinggal seorang diri di rumah itu. Namun, dia berdalih tak memiliki rencana membacok korban hingga terluka parah di kepala.
"Tadinya tidak mau saja bacok, tapi dia (korban) teriak. Saya panik saja," ungkap tersangka di Mapolresta Palembang, Selasa (10/7).
Tersangka mengatakan, perampokan yang ia lakukan karena ketagihan dengan narkoba. Sementara untuk membeli sedang tidak memiliki uang.
"Uangnya saya habiskan untuk beli sabu waktu dalam pelarian di luar kota," kata dia.
Kanit Pidum Satreskrim Polresta Palembang, Iptu Tohirin mengungkapkan, tersangka merupakan residivis dalam berbagai kasus, mulai dari curanmor, perampokan, dan jambret. Akibat ulahnya, tersangka harus keluar masuk penjara.
"Untuk kasus terbaru kita kenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman paling lama 12 tahun penjara. Kita berharap majelis hakim menjatuhkan hukuman maksimal biar jera," pungkasnya.
Baca juga:
Bank BTPN Deli Serdang dirampok, Rp 148 juta raib
Polres Jakbar tangkap komplotan rampok anak buah Moeldoko
Melawan saat ditangkap, maling rumah di Pekanbaru ditembak polisi
Polisi tembak mati perampok sadis terhadap kasir Indomaret di Palembang
Merampok di kantor Pemkab Muara Enim, Juherman ditembak polisi
Begal tak tahu harga, sepeda seharga Rp 40 juta dijual cuma Rp 1 juta
Kapolres Jakbar: Tenaga ahli KSP bukan dibegal tapi modus kempes ban