Pascabom Samarinda, Komnas PA minta deradikalisasi diintensifkan
Peledakan bom di Gereja Oikumene Samarinda Kalimantan Timur beberapa waktu lalu telah menyebabkan satu balita, Intan Olivia meninggal serta tiga balita lainnya mengalami luka bakar serius. Kejadian itu menimbulkan keprihatinan Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak.
Peledakan bom di Gereja Oikumene Samarinda Kalimantan Timur beberapa waktu lalu telah menyebabkan satu balita, Intan Olivia meninggal serta tiga balita lainnya mengalami luka bakar serius. Kejadian itu menimbulkan keprihatinan Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak.
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait meminta aparat keamanan untuk melaksanakan program deradikalisasi agar tidak ada lagi peledakan yang mengorbankan anak-anak. Hal itu dikemukakannya, setelah beberapa hari melakukan investigasi di wilayah sekitar lokasi kejadian.
"Supaya tidak menjadi korban anak-anaknya, program deradikalisasi harus dilakukan, tidak lagi melayani informasi yang membangun penistaan, membangun kekerasan kebencian. saya kira ini sudah harus dihentikan karena anak-anak yang menjadi korban," ujarnya usai mengisi Seminar Nasional Anak, Perempuan dan Perubahan Sosial di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Senin (21/11).
Dia mengemukakan, langkah tersebut merupakan bagian dari peningkatan fungsi intelijen negara dengan mengevaluasi program-program deradikalisasi terhadap orang-orang yang sudah menjalani dan mengakui kesalahannya dan sudah menjalani pemidanaan.
"Dan ini (program deradikalisasi) nampaknya tidak termonitor dengan baik," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, dalam perspektif perlindungan anak peristiwa Bom Samarinda merupakan tindakan yang sangat biadab dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang harus dikutuk dan harus dihentikan.
"Apa pun perbedaan pandangan politik kita, cara kita mengimplementasikan niatan kita terhadap apa yang kita mau. Jangan korbankan anak-anak, karena anak-anak apalagi ini semua kan balita semua. Bayangkan anak balita yang tidak tahu apa-apa, dia harus meregang nyawa sia-sia dan tidak tahu apa yang terjadi dan menderita begitu amat luar biasa sepanjang hidupnya," ucapnya.
Diakuinya, akan sulit untuk melakukan terapi bagi anak-anak korban bom Samarinda yang harus menderita sepanjang hidupnya. Fakta pengeboman yang dilakukan di rumah ibadah, akan menjadi soal dalam proses terapi penyembuhan korban yang masih anak-anak.
"Bagaimana dia (korban) bisa menerima itu sebagai bagian dari hanya sekedar kecelakaan biasa. Tetapi, itu ternyata dilakukan secara sengaja dan dipasang dilempar dan dilakukan di rumah ibadah dan itu yang sulit dibangun terapinya bagi anak-anak korban," ujarnya.
Komnas Perlindungan Anak menilai bom Samarinda merupakan kejahatan kemanusiaan karena mengorbankan anak-anak. Arist mengemukakan fakta yang ditemukan, adalah telah terjadinya pelanggaran terhadap anak.
"Perampasan terhadap kemerdekaan dan hak hidup anak dengan cara pemaksaan lewat peledakan bom yang sangat menyakitkan. Bom itu fakta yang tidak bisa dipungkiri mengorbankan anak-anak kita. Oleh karena itu, berhentilah melakukan kejahatan terhadap anak, berhentilah melibatkan anak-anak baik itu dalam gerakan-gerakan kepentingan politik dan keyakinan," tuturnya.
Baca juga:
Polri: Pengebom di Gereja Oikumene Samarinda berbaiat ke ISIS
Tersangka bom Samarinda belajar rakit bom otodidak
Tersangka peledakan bom gereja Oikumene di Samarinda jadi 7 orang
Pemuda Sulut nyalakan 1.000 lilin untuk Intan & perdamaian Indonesia
Sempat kritis, balita TH sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.