Paskibraka Aurel Meninggal Dunia Lebih Senang Dilatih TNI daripada Senior PPI
Dia menegaskan, pelatih TNI hanya bertugas melatih Capaska sesuai jadwal. Selanjutnya, para Capaska diserahkan ke PPI.
Pelatih Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) tingkat Kota Tangerang Selatan, dari unsur TNI, Yonkav 9 mengungkapkan sejumlah fakta, pada kematian almarhumah Aurellia Qurratuaini (16), siswi SMA Al Azhar BSD Tangerang Selatan.
Letda Kav Lanang, selaku pelatih Capaska Kota Tangerang Selatan, menjelaskan, fakta-fakta yang diungkap versi pelatih TNI ini, merupakan hasil penyelidikan dan pengumpulan keterangan yang dilakukan Yonkav TNI.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Siapa saja yang hadir di acara aqiqah Aurel Hermansyah? Acara ini dihadiri oleh keluarga dekat, dipersembahkan dalam gaya elegan yang memukau.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Galang Rambu Anarki meninggal? Dia meninggal dunia pada 25 April 1997 di usia 15 tahun.
"Hasil Lidpulket terkait meninggalnya Ananda Aurellia Qurratuaini, ada 8 poin, mulai dari jadwal latihan, tugas dan tanggung jawab pelatih, latihan tanpa karantina, dan keterangan Aurel yang dituliskan almarhumah menyebutkan, lebih senang dilatih dengan pelatih TNI ketimbang senior PPI," kata Letda Kav Lanang, dalam keterangan tertulisnya Minggu (4/8), diterima Merdeka.com.
Secara rinci, pelatih Paskibraka ini menjelaskan, awal keterlibatan Yonkaf TNI dalam pendidikan dan pelatihan Capaska Tangsel.
"Mereka (Capaska) masuk tergabung dalam Paskibraka pada hari Senin sampai dengan Kamis tanggal (22-25/7). Mereka kami latih sejak Pukul 07.00 Wib sampai dengan 16.00 Wib mereka baru kembali pulang kembali ke kediaman masing-masing," terangnya.
Sebelumnya, pada tanggal (9-21/7) latihan Capaska dilakukan oleh pelatih PPI (Purna Paskibraka Indonesia) Kota Tangerang Selatan, di halaman Pemkot Tangsel.
Dia menegaskan, pelatih TNI hanya bertugas melatih Capaska sesuai jadwal. Selanjutnya, para Capaska diserahkan ke PPI.
"Tugas kami Hanya melatih pada saat latihan, selebihnya selesai latihan, mereka (Capaska) diserahkan ke PPI dalam pengawasan dan Pengendalian," Letda Kav Lanang.
Letda Kav Lanang, juga menyatakan, bahwa proses latihan yang dilakukan Capaska bersama TNI, tidak menganut sistem karantina. Para Capaska, lanjut dia, pulang ke rumah masing-masing usai menjalani latihan.
"Tidak ada karantina dalam latihan Paskibra. Latihan pagi hingga sore kembali dan rencananya pada tanggal (11/8), akan di Karantina di Hotel Marylin Serpong," ucap dia.
Sementara berdasarkan keterangan dari buku Diary Aurellia yang dikuatkan dengan pernyataan orang tua almarhumah, menyebutkan, Aurellia lebih senang dilatih dengan pelatih TNI, ketimbang oleh rekan-rekan pelatih PPI.
"Hasil dari Buku Diary Aurellia menuliskan dia lebih suka dan semangat di latih oleh Kaka-Kaka TNI daripada di latih oleh Anggota PPI yang penuh dengan tekanan secara moril dan fisik," ucap dia.
Letda Kav Lanang mengaku, jadwal latihan Capaska yang disampaikan oleh pelatih TNI, berkesesuaian dengan jadwal yang ditentukan oleh Dispora.
"Paskibraka Tangerang Selatan untuk pengaturan dalam pelatihan sepenuhnya Jadwal nya dari Dispora Tangsel, baik latihan di Batalyon Kavaleri 9/SDK ataupun Latihan di Lapangan Cilenggang untuk Hari Pelaksanaan HUT RI," tandas Letda Kav Lanang.
Pelatih TNI, lanjut dia, bertanggungjawab secara teknis kepada seluruh Capaska yang dilatih. Namun, diluar teknis latihan, seluruhnya diserahkan ke PPI untuk pengawasan kegiatan Capaska.
"Secara Teknis di lapangan, kami bertanggung jawab dalam kegiatan Pelatihan Paskibraka, selebihnya untuk Pasukan Paskibraka di serahkan ke PPI sebagai Pengawas sepenuhnya untuk Paskibraka Tangsel," ucap dia.
Letda Kav Lanang menyebutkan, Pelatihan yang dilakukan oleh pelatih TNI sejak tanggal (22-25/7), yang dilaksanakan di lapangan Cilenggang, mulai dari Pukul 07.00 Wib sd Pukul 16.00 Wib sesuai jadwal latihan dari Dispora Tangsel.
"Itu sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan SOP, serta pengawasan yang melakat. Tidak benar bahwa Almarhumah Ananda Aurell saat latihan Paskibraka terjatuh saat latihan ( pemberitaan di Medsos) karena saat menghembuskan nafas terakhir pada Tgl 1 Agustus 2019 di Rumahnya Perum Royal II Cipondoh dan sempat di bawa ke Rumah Sakit oleh Orang tuanya," ucap dia.
Baca juga:
Ayah Aurel Sebut Senior Paskibraka Tangsel Beri Latihan Tambahan ke Capaska
Ayah Aurel: Dia Hanya Pengibar Bendera, Bukan Anggota TNI atau Polri
Selama Pelatihan Paskibraka, Aurel Disuruh Push Up Kepal dan Dicubit
Keluarga Paskibraka Aurel Ikhlas dan Tidak Berniat Menempuh Jalur Hukum
Ayah Paskibraka Aurel Temukan Bekas Luka di Kepalan Tangan Anaknya
Ayah Aurel Berharap Tak Ada Lagi Capaska Meninggal Dunia