Pecahkan Kaca Mobil, Uang Rp450 Juta untuk Bayar Rumah Sakit Raib Digondol Maling
Tas berisi uang Rp450 juta hasil jual tanah yang baru saja diambil dari bank lenyap dibawa kabur pelaku
korban mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah
- Tak Mampu Bayar Utang Bangun Rumah Rp200 Juta, Seorang Pria Ajak Teman Bunuh Bos Toko Bangunan
- Tak Dibelikan Rokok karena Duit Tinggal Rp10 Ribu, Pemuda Aniaya Ibu Lalu Bunuh Ayah Pakai Batu
- Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya
- Kisah Ibu Asal Madiun Jualan Pentol Tepung Kanji di Rumah, Omzetnya Capai Rp6 Juta per Hari
Pecahkan Kaca Mobil, Uang Rp450 Juta untuk Bayar Rumah Sakit Raib Digondol Maling
Seorang pengendara mobil menjadi korban pencurian dengan modus pecah kaca di Warung Gabus Pucung, Jalan Raya Narogong, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (16/5). Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Peristiwa pencurian dengan modus tersebut berawal ketika korban bernama Ahmad Apandi (38) bersama ayahnya mengambil uang di salah satu bank di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan. Setelah itu mereka memutuskan mampir untuk makan di warung gabus pucung.
Setelah selesai makan, korban berinisiatif mengecek mobilnya di parkiran dekat warung. Saat dilihat, ternyata kaca mobil Honda Jazz miliknya sudah dalam kondisi pecah.
"Jadi tadi kami ada musibah, kecurian di mobil yang memang setelah kita dari bank, itu sempat berhenti di rumah makan," kata Apandi.
Menurut korban, peristiwa pencurian dengan modus pecah kaca itu terjadi dengan cepat. Karena dia dan ayahnya makan di warung hanya sekitar 10 menit.
"Pada saat kita berhenti di rumah makan, setelah makan kurang lebih 10 menit kita ngecek parkiran itu sudah dipecahkan kacanya," ucapnya.
Korban dan ayahnya langsung mengecek ke dalam mobil. Ternyata tas berisi uang Rp450 juta hasil jual tanah yang baru saja diambil dari bank sudah lenyap dibawa kabur pelaku.
"(Uang yang dicuri) buat bayar rumah sakit ibu saya, bahkan sekarang ibu saya sudah meninggal (setelah kejadian)," katanya.
Korban menduga pelaku sudah membuntutinya sejak keluar dari bank. Karena pelaku memecahkan kaca tepat di mana tas berisikan uang ratusan juta rupiah disimpan di dalam mobil.
"Kalau kelihatannya sih komplotan, saya juga curiga diikutin dari bank, karena dia mecahin kacanya tahu persis saya taruh tasnya itu di belakang kedua dan di bawah, sudah saya masukin di bawah tempat duduk, jadi enggak sembarangan kita taruh, mungkin pelaku tahu," ungkapnya.
Masih korban, saat peristiwa terjadi, situasi di sekitar warung sangat sepi. Sementara CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian juga tidak memperlihatkan pelaku karena tidak mengarah ke TKP.
"Terus di lingkungan juga sepi, saya cek memang tidak ada CCTV, CCTV ada satu tapi tidak nyampe ke TKP," katanya.
"Saya berharap bisa diusut dan mudah-mudahan bisa ditangkap pelakunya, sehingga tidak ada lagi korban selanjutnya seperti saya dan keluarga," lanjut Apandi.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, usai mendapat laporan pihaknya langsung olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.
"Tim Resmob sudah cek TKP, interogasi saksi-saksi dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan untuk ungkap pelakunya, sudah dicek CCTV di TKP namun tidak mengarah ke mobil, barang buktinya pecahan kaca mobil," tandasnya.