Pelaku Penculikan Anak Ditukar Beras 3 Karung Ditangkap di Perumahan Elit Makassar
Djamal menjelaskan motif SK melakukan penculikan terhadap anak dengan bujuk rayu iming-iming uang Rp20 ribu.
Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Kota Besar Makassar menangkap pelaku penculikan anak yang ditukar dengan 3 karung beras beberapa waktu lalu. Pelaku ditangkap salah satu perumahan elit di Kota Makassar.
Kepala Satreskrim Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi Djamal Faturakhman mengatakan pelaku penculikan anak yang ditukar 3 karung beras berinisial SK (27). Penangkapan terhadap SK setelah aksinya tertangkap kamera CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Bagaimana Achmad Megantara merawat anaknya? Achmad Megantara kerap membagikan momen saat momong anaknya.
"Pelaku SK, kami tangkap hari Sabtu di Perumahan Villa Mutiara Makassar. Dari rekaman CCTV tersebut terungkap (plat) motor pelaku, sehingga tim langsung melakukan penangkapan," ujarnya saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Senin (13/9).
Djamal menjelaskan motif SK melakukan penculikan terhadap anak dengan bujuk rayu iming-iming uang Rp20 ribu. Saat korban terbujuk, kemudian pelaku melakukan penipuan dan penggelapan 3 karung beras di sebuah toko kelontong dengan modus menitipkan anak dengan alasan lupa membawa uang.
"Berasnya untuk dikonsumsi dia dan keluarganya. Tak hanya, itu pelaku juga menjual beras hasil penipuan tersebut untuk bermain game online," bebernya.
Djamal menambahkan saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman apakah SK merupakan pelaku penculikan anak lainnya dengan modus sama. Meski demikian, SK beraksi melakukan penculikan anak tersebut seorang diri.
"Kami sedang mendalami apakah ada TKP lain yang dilakukan pelaku. Kita terima beberapa laporan terkait penculikan anak dan apakah pelaku ini melakukan penculikan TKP lain," ucapnya.
Akibat perbuatannya, pelaku terancam dijerat Pasal 83 subsider 76 Undang Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. SK terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah berinisial AR (10) diculik orang tak dikenal (OTK), Selasa (7/9) kemarin. OTK tersebut meninggalkan AR di sebuah warung untuk ditukar tiga karung beras.
Bhabinkamtibmas Balla Parang, Aipda Syarifuddin mengatakan kasus tersebut terungkap setelah seorang pemilik warung bernama Isnawati (23), tentang adanya seorang anak yang ditinggalkan OTK usai mengambil tiga karung beras. Berdasarkan keterangan pemilik warung, kata Syarifuddin, modus pelaku melakukan penipuan dengan cara menjadikan korban titipan karena alasan lupa membawa uang.
"Saat itulah korban ditinggalkan oleh pelaku di warung tersebut. Pelaku beralasan lupa membawa uang dan menaruh korban di warung tersebut," ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/9).
Padahal antara pelaku dan korban tidak memiliki hubungan kerabat ataupun keluarga. Syarifuddin mengatakan pelaku mengambil korban saat sedang bermain tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
"Pelaku seorang diri menggunakan motor matic. Pelaku mendekati korban dengan menawarkan uang sebesar Rp15 ribu," bebernya.
Sementara pemilik warung, Isnawati mengatakan pihaknya baru sadar tertipu setelah AR ditinggal dan terus menangis. Ia tak curiga dan mengira AR dengan OTK tersebut masih memiliki hubungan keluarga saat membeli beras.
"Pria (pelaku) itu beli tiga karung beras dan saat mau membayar dia bilang lupa bawa uang, sehingga korban ini dititipkan di sini," ungkapnya.
Ia tak menyangka jika anak tersebut merupakan korban penculikan untuk ditukar dengan beras. Merasa tertipu, akhirnya Isnawati melapor ke Bhabinkamtibmas Polsek Rappocini.
Baca juga:
Polisi Selidiki Modus Penculikan Anak Ditukar Beras di Makassar
Diculik Orang Tidak Dikenal, Bocah di Makassar Ditukar dengan Tiga Karung Beras
Misteri Hilangnya Balita 2 Tahun di Kampar
Bawa Kabur Anak di Bawah Umur, Pemuda Dicokok Polisi
CEK FAKTA: Hoaks, Kabar Anak Diculik dan Dijadikan Pengemis di Sidoarjo
CEK FAKTA: Tidak Benar Anak Diculik dengan Tangan Terborgol, Ini Faktanya