Pembelajaran Tatap Muka di Tangerang Mulai Dibuka Desember 2020
Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, berencana membuka kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk siswa SD dan SMP pada Desember 2020. Mekanisme PTM di masa adaptasi kebiasaan baru juga telah disiapkan guna mencegah penularan Covid-19.
Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, berencana membuka kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk siswa SD dan SMP pada Desember 2020. Mekanisme PTM di masa adaptasi kebiasaan baru juga telah disiapkan guna mencegah penularan Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Saifullah mengungkapkan, untuk pembelajaran tatap muka dengan adaptasi kebiasaan baru ini, setiap kelas belajar hanya akan diisi 30 persen siswa dari jumlah siswa sesungguhnya.
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menunjukkan semangatnya dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia? Sosok yang akrab dijuluki Bapak Pendidikan Nasional itu bekerja keras memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia di tengah penjajahan pada masa itu.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
"Sebelumnya pada Juli 2020, kita sudah siapkan mekanisme sekolah tatap muka dengan isi kelas 50 persen dari kapasitas aslinya. Lalu, akan pakai sistem absen dengan ganjil genap. Tapi, sekarang kita ubah lagi, di mana isi kelas hanya 30 persen dan jadwal masuknya per tingkatan," ungkap Saifullah dikonfirmasi, Senin (16/11).
Dengan jumlah siswa sebanyak kelas 30 persen dari kapasitas kelas, maka setiap hari PTM hanya akan diberlakukan bagi satu tingkatan kelas belajar. Sementara tingkatan kelas lainnya, menjalankan kelas daring.
"Contohnya, di jenjang Sekolah Dasar, hari Senin diikuti oleh kelas 1, lalu besoknya kelas 2, dan begitu seterusnya, sampai hari Sabtu. Sementara untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama atau sederajat, kemungkinan per tingkatannya akan masuk dua kali, karena kan kalau SMP hanya tiga kelas," terang Saiful.
Pihaknya mengklaim, mekanisme PTM seperti hal itu sudah diselaraskan dengan fasilitas kelas yang dimiliki setiap sekolah. Kemudian, pihaknya juga memangkas waktu kegiatan belajar mengajar sistem tatap muka.
"Kita pastikan fasilitas kelasnya cukup, karena kan per tingkatan. Lalu, untuk waktu belajar hanya 8 jam, tidak pakai jam istirahat, karena untuk meminimalisir interaksi," terang dia.
Sebelumnya, Gubernur Banten, Wahidin Halim menyatakan akan kembali membuka PTM pada Desember 2020 mendatang. Dengan syarat kota atau kabupaten tersebut telah masuk dalam zona hijau Covid-19.
Baca juga:
KPAI Usul Belajar Tatap Muka di Sekolah Buka Pada 2021
Pemprov DKI Atur Protokol Kesehatan di Sekolah saat Belajar Kembali Tatap Muka
Kabupaten Solo Selatan Mulai Belajar Tatap Muka Pekan Depan
KPAI Tinjau Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka SMP di Solo
Banyak Klaster Keluarga, Pemkot Salatiga Belum Izinkan Tatap Muka Belajar di Sekolah