Belajar dari Kepala Desa di Kuningan, Rawat Puluhan ODGJ Karena Panggilan Hati
Menurutnya, upaya ini dilakukan atas dasar kemanusiaan dan panggilan hati
Seorang kades bernama Lukman Mulyadi di Desa Tambakbaya, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menebar inspirasi. Ia rela terjun langsung ke masyarakat untuk merawat sekitar 20 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di sebuah rumah singgah.
Sehari-hari Lukman dibantu beberapa warga mendampingi dan merawat mereka yang sebelumnya terlantar. Tak sedikit dari orang-orang yang dirawat oleh dirinya ditemukan di jalanan, atau diserahkan secara langsung dari pihak keluarga.
-
Siapa Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung? Pucuk Pimpinan Sepak terjang Kasil berhasil membuat dirinya dipercaya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung.
-
Siapa yang memimpin upaya pelestarian di Desa Jatimulyo? Ketua KTH Wanapaksi, Suhandri, mengatakan bahwa kelompok tersebut merupakan wadah berdiskusi buat mereka yang berdiskusi. Seiring berjalannya waktu, dibuatlah kelembagaan yang berfokus pada upaya pelestarian burung.
-
Dimana lokasi Desa Karangjaya? Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral di media sosial.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kesehatan di daerah? Dalam hal ini, pemerintah daerah harus berupaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan tenaga kesehatan, sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah no 23 tahun 2014.
-
Dimana Desa Kedungmulyo berada? Salah satu desa yang dilalui deretan Pegunungan Kendeng itu adalah Desa Kedungmulyo yang berada di Kecamatan Sukolilo, Pati.
-
Mengapa DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak kepala desa memperbaiki pengelolaan Dana Desa? 'Pastinya, kami ikut senang akan capaian ini dan semoga bisa memotivasi desa-desa lainnya. Sehingga, nantinya 179 desa yang ada di Bekasi bisa mendapat tambahan Dana Desa. Karenanya, kita perlu memperbaiki kinerja dalam pencapaian output dan outcome dari Dana Desa supaya bisa mendapatkan insentif tambahan,' ujar Puteri dalam Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa di Kabupaten Bekasi, Rabu (24/10).
Menurutnya, upaya ini dilakukan atas dasar kemanusiaan dan panggilan hati usai tak tega melihat banyak orang yang terlantar dan jauh dari pihak keluarga.
“Ada yang 2 minggu, 3 bulan, ada juga yang 5 tahun ikut,” kata Lukman, di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, dikutip Merdeka.com, Selasa (15/10).
Dilatih Mandiri
Puluhan orang-orang dengan perhatian khusus ini setiap hari dilatih hidup mandiri oleh Lukman dan beberapa relawan serta warga. Ada yang diajari keterampilan memasak, membuat kerajinan dan lain sebagainya.
Semangat orang-orang tersebut untuk sembuh tampak tinggi, karena beberapa di antaranya sudah bisa hidup tanpa harus ketergantungan dengan orang lain.
Bahkan, ada juga yang sudah sembuh namun masih ingin mengabdi di rumah singgah yang didirikan oleh Lukman untuk terus merawat orang-orang dengan gangguan kejiwaan yang tidak memiliki keluarga.
Ditemukan di Area Pembuangan Sampah
Tak jarang Lukman mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya ODGJ yang ditemukan di area pembuangan sampah. Mereka di tempat tersebut mencari makan dan mengais sisa-sisa benda yang masih bisa digunakan.
Salah satu yang ditemukan di area pembuangan sampah ini sulit diajak untuk berkomunikasi, sehingga langsung dilakukan penanganan.
“Ada juga yang dari Rumah Sakit Mitra Plumbon, jadi pihak keluarga lapor ke sana, setelah dari rumah sakit, saya rehab di sini,” katanya.
Tangani Orang dengan Permasalahan Berbeda
Penyebab mereka mengalami gangguan kejiwaan ini berbeda-beda, namun beberapa di antaranya karena masalah rumah tangga. Ada yang ditinggal kabur oleh suami hingga ditinggal nikah oleh pasangannya.
Salah satu yang berhasil ditangani adalah Wati yang sebelumnya ditinggal kabur oleh sang suami. Kini, ia sudah sembuh total dan kembali berhasil membina rumah tangga dengan pemuda setempat.
Kesembuhan ini ditunjang dari pola terapi yang dilakukan oleh Lukman bersama tim relawan. Mereka diberi perhatian lebih dan diajak untuk menyibukan diri, sehingga melupakan masalah yang sebelumnya dialami.
Memulai Sejak 2016 Karena Panggilan Hati
Sebelumnya, Lukman memulai gerakan untuk merawat ODGJ tersebut sejak 2016 lalu. Ketika itu, ia bergerakan bersama kelompok masyarakat yang fokus menangani orang-orang terlantar, khususnya di wilayah Kuningan.
Kemudian dirinya mendirikan rumah singgah bernama Yayasan Graha Berdaya untuk melatih dan membantu penyembuhan orang-orang dengan gangguan kejiwaan.
“Saya waktu itu merasa terpanggil hatinya, kemudian kami evaluasi mengapa dalam penangan ini selalu gagal, karena tidak adanya tidak adanya rehabilitasi. Jadi dia langsung dari rumah sakit ke rumah,” kata Lukman.