Pembunuhan 5 Warga OKU Berawal dari Dendam, Pelaku Sakit Hati pada 2 Korban
Motif pembunuhan terhadap lima warga Desa Bunglai, Kecamatan Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mulai terungkap. Tersangka pelaku, OE (25) dipastikan tidak mengalami gangguan jiwa namun menaruh dendam pada dua korban.
Motif pembunuhan terhadap lima warga Desa Bunglai, Kecamatan Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mulai terungkap. Tersangka pelaku, OE (25) dipastikan tidak mengalami gangguan jiwa namun menaruh dendam pada dua korban.
"Dari pemeriksaan motifnya karena sakit hati," ungkap Kasi Humas Polres OKU AKP Mardi Nursal, Selasa (25/1).
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
-
Di mana Sumarna berjualan? Biasanya pembeli datang langsung ke rumahnya.
-
Kapan sujud sahwi dilakukan? Jika kesalahan terjadi sebelum salam, sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud sebelum salam.
-
Mengapa Serumbung Sumur penting? Ini karena selain sebagai penjernih air, serumbung sumur juga mampu mendistribusikan air melalui pipa-pipa tanah liat yang disambungkan sampai ke sumber air warga.
-
Bagaimana cara penari Seblang menari di atas panggung? Gadis yang “terpilih” akan menari di pentas bundar mengikuti iringan musik tradisional Banyuwangi dalam kondisi “trance” dengan mata tertutup selama 7 hari berturut-turut.
Dia menerangkan, sasaran pembunuhan awalnya hanya yakni HJ (33) dan ED (40). Korban HJ membuat tersangka kesal karena menyebarkan isu bahwa tersangka terlibat dalam peredaran narkoba, sementara korban ED pernah mengambil kartu kredit tersangka.
Sementara tiga korban lain, SR (45), IK (48), dan EN (35) tidak memiliki masalah dengan tersangka. Saat kejadian, mereka berada di TKP dan turut dibunuh tetangganya yang sedang kalap.
"Sasarannya dua korban itu, yang tiga lagi hanya kebetulan ada di TKP saja," ujarnya.
Membunuh Membabi Buta
Sebelumnya, warga Desa Bunglai, Kecamatan Peninjauan, OKU, geger dengan pembunuhan terhadap lima korban sekaligus, Jumat (26/11) sore. Para korban adalah SR (45), IK (48), ED (40), HJ (33), dan EN (35).
Peristiwa itu bermula saat tersangka OE mengendarai sepeda motor Honda CBR warna hitam nomor polisi B 6566 VMU berhenti dan makan siomai bersama korban HJ. Tiba-tiba dia menusuk HJ.
Selanjutnya korban kedua, yakni IK yang sedang melintas menggunakan sepeda motor berhenti setelah melihat keributan. Korban justru diserang pelaku hingga tewas di tempat.
Kemudian, pelaku menuju sumur dan bertemu dengan korban EN yang sedang mengambil air. Tanpa banyak bicara, perempuan itu ditusuknya berkali-kali.
Melihat kejadian itu, korban keempat, ED yang merupakan suami EN, keluar rumah, dengan maksud menyelamatkan istrinya. Dengan beringas, pelaku menyerangnya dengan pisaunya secara membabi buta.
Korban terakhir, SR yang keluar rumah karena mendengar keributan langsung ditarik pelaku. Saat itu, pelaku menusuk dan menggorok leher korban.
Tanpa merasa bersalah dan seakan tak terjadi apa-apa, pelaku kembali ke rumahnya yang tak jauh dari TKP menggunakan sepeda motor. Tak lama kemudian, pelaku diamankan anggota polisi dibantu TNI di kediamannya.
Tidak Sakit Jiwa
Tersangka telah menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar (RS Jiwa) Palembang. Dia dinyatakan sehat dan tanpa mengalami gangguan kejiwaan.
Dengan demikian, proses hukum berlanjut. Penyidik segera melengkapi berkas untuk selanjutnya dilimpahkan ke kejaksaan untuk disidangkan.
Dalam kasus ini, penyidik menggunakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana juncto Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman pidana penjara seumur hidup hingga hukuman mati. Barang bukti yang disita berupa pisau, sepeda motor, kayu balok, dan rekaman CCTV.
Tiga bulan penyidikan berjalan, polisi menggelar reka ulang pembunuhan di Mapolres OKU, Selasa (25/1). Pemindahan tempat reka ulang bertujuan untuk keamanan dan keselamatan petugas dan tersangka. Sebab, kasus ini terus menjadi perbincangan masyarakat setempat dan masih menyimpan traumatik serta emosi.
(mdk/yan)