Pembunuhan Wanita Dalam Lemari Hotel, Pelaku & Korban Buka Layanan Prostitusi Online
Kasus pembunuhan ini terungkap setelah pihak kepolisian mendapat laporan adanya mayat yang diletakkan dalam kamar lemari di hotel Semarang, Kamis (21/3) pukul 11.00 WIB. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di Desa Tosari, Wonosobo.
Jajaran Polda Jateng meringkus pelaku pembunuh pekerja seks komersial (PSK) online Meliyanti (24) yang mayat ditemukan di hotel Phoenix Jalan Sriwijaya Semarang. Pelaku yakni Okta Apriyanto (29) nekat membunuh karena sakit hati dikatakan korban tidak punya pekerjaan.
"Karena jengkel, pelaku juga emosi lantaran korban cemburu ketika bicara dengan wanita lain. Kedua cekcok, pelaku langsung mencekik kepala korban sebanyak dua kali. Lalu dibenturkan dilantai dan mayatnya dimasukan lemari," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi di Polrestabes Semarang, Jumat (12/2).
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kenapa menjenguk orang sakit itu penting? Menjenguk orang sakit tidak hanya sekedar memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan bantuan spiritual melalui doa.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Kasus pembunuhan ini terungkap setelah pihak kepolisian mendapat laporan adanya mayat yang diletakkan dalam kamar lemari di hotel Semarang, Kamis (21/3) pukul 11.00 WIB. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di Desa Tosari, Wonosobo.
"Dalam kisaran 6 jam pembunuhan bisa kita ungkap langsung. Pelaku kekasih korban dan juga germo. Pasangan itu menyewa kamar hotel untuk beberapa hari dan membuka layanan prostitusi online," ujar dia.
Tersangka merupakan kekasih korban yang telah dinikahi secara sirih selama 2 tahun ini. Sementara, korban selama ini mencukupi kebutuhan tersangka dari hasil Open BO (Prostitusi Online).
Kepada polisi Okta Aprianto mengaku sudah dua tahun menjalankan prostitusi online di Kebumen dan Semarang. Kepada pelangganya, dia menggunakan media Sosial WeChat untuk bertransaksi. Pelaku juga mengambil handphone dan uang usai membunuh korban untuk melarikan diri ke Wonosobo.
"Saya patok harga Rp 350 ribu kepada pelanggan. Dari transaksi tersebut saya mendapatkan Rp100 ribu. Saya bookingkan kamar biasanya selama satu minggu," ujar dia.
Dari tangan pelaku petugas menyita barang bukti sprei warna putih, selimut warna putih, celana dalam warna abu abu, 1 baju warna Abu abu, buah BH Warna Hitam, buah Switer warna Coklat, dan buah HP merk samsung warna putih serta uang tunai Rp 380 ribu.
Atas kasus ini tersangka disangkakan Pasal 365 ayat (3) KUH Pidana “Barangsiapa melakukan pencurian yang di dahului, disertai atau di ikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan mengakibatkan mati ancaman hukuman 15 tahun penjara," kata Ahmad Luthfi.
Baca juga:
Pembunuh Wanita Dalam Lemari Hotel Semarang Ditangkap, Motif Kesal Korban Pencemburu
Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Lemari Hotel, Kamar Dipesan Pria Bernama Dani
Sempat Buron, Pembunuh dan Pemerkosa Pedagang Sayur di Serang Ditembak Polisi
Kabar Terbaru Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang, Pelaku Terancam Hukuman Mati
Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang Ditangkap Polisi
David Taylor, WNA asal Inggris Pembunuh Polisi di Bali Bebas Murni Hari Ini