Pencarian 2 Pendaki Hilang di Gunung Dempo Dihentikan
Alparis mengungkapkan, pada proses pencarian ketiga ditemukan beberapa barang milik kedua pendaki. Namun, barang tersebut tidak memberitahu petunjuk keberadaan mereka.
Setelah sepuluh hari bekerja, tim SAR gabungan menghentikan operasi pencarian dua pendaki asal Jambi, M Fikri Sahdilah (19) dan Jumadi (26), yang hilang di Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan. Keluarga diharapkan mengikhlaskan kedua pendaki tersebut.
Koordinator Pos SAR Pagaralam Alparis ZM mengungkapkan, pencarian awalnya dilakukan selama tujuh hari sejak dilaporkan keluarga korban, Selasa (22/10). Pencarian awalnya selama tujuh hari dan kemudian ditambah tiga hari. Selama pencarian, 70 orang dikerahkan dari berbagai instansi seperti SAR, TNI, polisi, Tagana, BPBD, pecinta alam, dan masyarakat setempat.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
-
Di mana Gunung Dempo berada? Gunung Dempo yang masuk ke wilayah Kota Pagaralam ini menjadi gunung tertinggi di Sumatra Selatan dengan ketinggian 3.195 meter di atas permukaan laut.
-
Dimana lokasi para pendaki ketika Gunung Dempo meletus? Terdata, saat kejadian berlangsung ada kelompok pendaki dari Muara Enim dan Palembang yang sedang melakukan pendakian.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Siapa yang dipercaya sebagai penunggu Gunung Dempo? Melansir dari beberapa sumber, kisah tersebut populer dengan nama Manusia Harimau. Sosok tersebut diyakini menjadi penghuni dan penunggu Gunung Dempo. Meski tidak mengganggu manusia jika tidak diganggu, konon bentuk Manusia Harimau ini menyerupai manusia dan ada kalanya menjadi harimau.
-
Kenapa banyak orang tertarik dengan Gunung Dempo? Keindahan pemandangan Gunung Dempo menjadi daya tarik wisata bagi pengunjung saat berada di Sumatra Utara tepatnya di Pagaralam. Banyak wisatawan pencinta alam dan penghobi trekking yang tertarik menaklukkan gunung ini.
"Sejak pukul enam sore tadi, kami memutuskan menghentikan pencarian terhadap kedua pendaki yang hilang," ungkap Alparis, Kamis (31/10).
Menurutnya, penghentian tersebut karena banyak pertimbangan. Seperti tidak ada petunjuk baru, cuaca tak menentu, dan beratnya medan yang belum terjamah.
"Sepuluh hari sudah tim SAR gabungan berjibaku dengan kondisi fisik yang mulai menurun tetap berupaya melakukan pencarian terhadap korban, namun belum bisa menemukan keberadaan kedua pendaki," ujarnya.
Alparis mengungkapkan, pada proses pencarian ketiga ditemukan beberapa barang milik kedua pendaki. Namun, barang tersebut tidak memberitahu petunjuk keberadaan mereka.
"Hari ini kami menyisiri kawah gunung, hasilnya masih nihil," kata dia.
Untuk itu, pihaknya berharap keluarga berbesar hati dan ikhlas menerima keadaan ini. Namun, para tim dapat bekerja lagi jika ada penemuan petunjuk baru.
"Tidak menutup kemungkinan kembali dilakukan operasi asal ada petunjuk akurat," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kedua pendaki hilang di Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan, sejak 15 Oktober 2019. Tim gabungan menemukan barang-barang milik kedua pendaki, seperti baju, celana, sandal, dan celana dalam. Lokasi penemuan berada di pelataran sebelum puncak Gunung Dempo.
Kedua pendaki naik gunung dengan ketinggian 3.159 MDPL itu pada 13 Oktober 2019. Dua hari kemudian, keduanya putus kontak dan sejak itu tak lagi diketahui keberadaannya.
Baca juga:
Pencarian 2 Pendaki Hilang di Gunung Dempo Jambi Terkendala Badai
2 Pendaki Asal Jambi Hilang di Gunung Dempo Sejak 8 Hari Lalu
Pengakuan Mengejutkan Pendaki Gunung yang Ditemukan Selamat
Fakta-Fakta Penyebab Meninggalnya Thoriq di Gunung Piramid
Thoriq, Pendaki yang Meninggal di Gunung Piramid Bercita-cita Ingin Menjadi TNI
Keluarga Berencana Makamkan Jenazah Toriq Pendaki Gunung Piramid di Sidoarjo