Penculik ABG mengaku polisi, peras keluarga korban Rp 40 juta
Korban disiksa dan disuruh mengaku terlibat kasus narkoba kepada orangtua.
Korban pemerkosaan, penculikan dan perampokan, MA alias R (16) ingat betul wajah dan ciri-ciri ketiga pelaku. Menurutnya, dua di antaranya diperkirakan sudah berusia tua. Seorang pelaku lagi diyakini sebagai pimpinan kawanan ini.
"Yang lain memanggil dia bos. Dia memanggil dan menyuruh yang lain pakai 'woi, woi' saja," kata MA seusai membuat laporan di Mapolsek Namorambe, Rabu (25/2).
Laki-laki yang diduga sebagai pentolan kelompok ini berciri kulit agak gelap, tinggi tegap, rambut gondrong, dan berkumis tebal. Dia juga memakai anting di telinga kiri. "Matanya melotot gitu. Umurnya sekitar 50-an," sebut MA.
Seorang lagi diperkirakan masih berusia muda dan berambut gondrong agak keriting. Usianya sekitar 20-an tahun. "Satu orang lagi agak pendek. Sudah tua, umurnya sekitar 60-an tahun. Kalau yang membawa pergi kereta aku enggak tahu, karena waktu dia turun mata kami masih ditutup," sebut MA.
Diduga para perampok yang menculik MA dan Rendy juga sempat mencoba memeras orangtua Rendy. Mereka meminta tebusan Rp 40 juta agar pemuda itu dilepaskan. Awalnya para pelaku juga mengambil HP dan dompet korban. Mereka kemudian menelepon ibu Rendy dan berpura-pura sebagai polisi.
Para pelaku mengaku telah menangkap Rendy karena terlibat kejahatan. "Waktu ditanya mamanya kasus apa, si Rendy dipukul disuruh mengaku dia kena kasus sabu. Mamanya enggak punya Rp 40 juta, cuma sanggup Rp 5 juta," ucap MA.
Baca juga:
Di kebun jagung, penculik kembali berusaha perkosa dan tabrak ABG
Sadis, ABG di Medan diculik diperkosa dan dirampok 3 orang
Kisah Bripda Eka, polwan manis yang nyambi jadi tukang tambal ban
Empat sedekah paling gila di dunia
Indonesia tak gentar putus hubungan dagang dengan Brasil & Australia
Tidak Restui Anak Pacaran Dengan Pujaan Hati, Orang Tua Sekap Anak Perempuannya
Jangan lewatkan:
Alami pelecehan seksual, dada Jessica Iskandar direkam diam-diam
Jenderal kena korupsi, polwan cantik ini cari uang dari tambal ban
Iyan, tukang gali kubur pernah angkat mayat seberat 2 ton
Parahnya kelakuan Wakapolsek mabuk, sekap SPG & rusak polsek
Heboh, 3 model seksi ini pamerkan lingerie di stasiun kereta
Tanda-tanda Bahaya pada Alat Vital Pria
-
Siapa yang memulai perkelahian? Kemudian sekitar pukul 18.45 WITA, Markus hendak pergi mencari makan dan tiba-tiba di depan minimarket atau di TKP sudah ditunggu oleh kelompok Jony dengan membawa lima orang teman-temannya. Saat itu, Markus diberhentikan oleh Jony dengan kawan-kawannya dan langsung dipukuli oleh kelompok Jony.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Siapa yang memimpin penggalian patung-patung perunggu? "Temuan ini adalah deposit patung perunggu terbesar dari zaman Etruskan dan Romawi yang pernah ditemukan di Italia dan salah satu yang paling signifikan di seluruh Mediterania," ungkap Jacopo Tabolli, pemimpin penggalian sekaligus sejarawan di University for Foreigners di Siena.
-
Di mana pemukiman padat penduduk yang dimaksud? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya. Saat malam sekalipun, suasananya nampak masih begitu ramai warga.
-
Mengapa para pendekar ditangkap? Lantaran alasan negatif, puluhan pemotor tersebut langsung diamankan. Pemotor dengan berbusana ala pendekar itu digiring ke Polresta Surakarta