Pendakian Terakhir dalam Dekapan Gunung Bawakaraeng
Tiga pendaki yang berdiri bersama di puncak gunung, ditemukan terpisah di jalan pulang.
Delapan remaja asal Gowa, Sulawesi Selatan. Steven (21), Zainal Abidin (21), Rian (20), Fadly (20), Andi Fauzan Mukhtahari (21), Wahyudi (21), Suardi (21), dan yang termuda Febrian Alfiandi (17). Semua mahasiswa, kecuali Febrian yang berstatus pelajar. Mereka membayangkan bisa mengikuti upacara peringatan HUT ke-76 Indonesia di atas ketinggian. Di antara gugusan awan.
Steven pamit kepada ibundanya, Vivi Desi Yulianita. Steven menyampaikan ingin pergi ke rumah temannya di kaki Gunung Bawakaraeng. Ibunda menitipkan pesan. Agar Steven tidak mendaki gunung. Lantaran cuaca sedang tidak bersahabat.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Apa itu Gunung Padang? Terletak di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Gunung Padang merupakan kompleks megalitik yang terletak di atas bukit yang menawan. Baru pada tahun 2018 para arkeolog pertama kali berteori bahwa seluruh gundukan itu mungkin benar-benar buatan, dan bahwa Gunung Padang – yang berarti “Gunung Pencerahan” – mencakup lebih dari sekadar struktur batu yang terlihat di permukaannya.
-
Bagaimana pendaki gunung mencapai puncak gunung? Puncak gunung tidak akan bisa dicapai ketika kamu tidak mendakinya.
-
Apa yang terjadi pada pendaki di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Bagaimana bentuk Gunung Guntur? Gunung berapi berbentuk kerucut ini masih tergolong aktif.Memiliki tinggi 2.249 mdpl, gunung ini letaknya cukup dekat dengan gunung-gunung lain yang ada di Kabupaten Garut, seperti Gunung Putri, Gunung Cikuray, hingga Gunung Papandayan.
"Sempat dia cium dan peluk saya sebelum berangkat," ujar Vivi.
Steven berangkat bersama rekannya. Dengan segala perhitungan. Memilih waktu perjalanan pada akhir pekan, Sabtu (14/8). Tiga hari sebelum hari peringatan kemerdekaan. Mereka berangkat dari Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Tujuannya, Gunung Bawakaraeng. Gunung yang sudah tersohor namanya di Sulawesi Selatan. Lebih dari 66 kilometer jarak yang harus ditempuh dari rumah.
Hari sudah gelap saat tiba di Pos Bulubalea. Laju perjalanan mereka dihentikan petugas. Tidak diperbolehkan ada pendakian jelang peringatan kemerdekaan. Sesuai aturan pembatasan aktivitas, Gunung Bawakaraeng pun terpaksa ditutup sementara.
Di sana sudah ada ratusan pendaki yang bersiap menapaki jejak kaki di Gunung Bawakaraeng. Jumlahnya terlalu banyak. Diperkirakan 812 orang pendaki. Petugas tak sanggup menghalangi. Pos penjagaan terbuka. Steven dan rekan-rekannya, berhasil menembus pos penjagaan.
Keesokan harinya, delapan karib ini mulai melangkahkan kaki di antara akar-akar pohon dan bebatuan. Di bawah rimbunnya pepohonan Gunung Bawakaraeng. Sesekali beristirahat sejenak, melepaskan lelah. Untuk kemudian berjalan kembali.
Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, mereka memutuskan bermalam. Ketika badai menerjang. Mereka menggelar tenda di pos delapan. Malam itu, dihabiskan untuk istirahat. Sebab, keesokan hari perjalanan dimulai kembali. Mereka menatap puncak Gunung Bawakaraeng, di ketinggian 2.830 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Selepas malam berganti hari, mereka mengemasi barang. Berjalan menuju puncak. Hari masih gelap. Delapan remaja ini berjalan bersama. Hingga akhirnya, mereka berhasil menapakkan kaki di puncak Gunung Bawakaraeng. Ada rasa bahagia di sana. Tetapi tidak lama. Badai di puncak gunung, memaksa mereka turun. Tas berisi logistik hampir kosong.
Cerita di jalan pulang, tak semanis awal pendakian. Mereka terpisah jalan. Steven tak kuasa menahan dingin udara Gunung Bawakaraeng yang menusuk dalam tubuh. Dia roboh di jalur pendakian. Selepas pos delapan, mendekati pos tujuh. Hanya seorang diri. Tak ada rekan yang menemani.
Dari kejauhan, rombongan pendaki lain melihat Steven. Tubuhnya sudah tak lagi bergerak. Dihantam hipotermia, penyakit di ketinggian yang menghantui para pendaki. Steven meninggal dunia di pelukan Gunung Bawakaraeng. Kabar ini terdengar tim penyelamat, Siaga Merah Putih. Mereka bergerak, mengevakuasi jasad Steven. Dari jalur pendakian, menuju pos tujuh. Kemudian dibawa ke Puskesmas Tinggimoncong, Gowa.
Setelah jasad Steven tiba di Puskesmas, tim penyelamat kembali mendapat kabar. Ada pendaki yang juga mengalami hipotermia. Dikabarkan meninggal dunia. Lokasinya, di pos lima Gunung Bawakaraeng. Ternyata, pendaki itu rekan Steven. Di pos lima, Wahyudi dan Suardi melewati malam bersama rekannya, Rian. Bertiga melawan dinginnya malam.
Ketika matahari mulai meninggi, Wahyudi dan Suardi mencoba membangunkan rekannya. Tapi sudah tidak bergerak. Satu lagi rekannya meninggal dunia. Jarum jam menunjukkan pukul 06.00 WITA. Wahyudi dan Suardi membaringkan tubuh rekannya di antara bebatuan dan pohon rindang. Tubuhnya ditutup Jaket hitam. Sebagai tanda.
Langkah berat Wahyudi dan Suadi. Mereka terpaksa meninggalkan rekannya seorang diri. Mencari bantuan untuk membawa turun jenazah sahabatnya.
Bersamaan dengan itu, tim SAR menyisir lokasi. Ada jenazah yang ditemukan. Namun bukan jenazah Rian. Pendaki lain yang juga rombongan Steven. Dia adalah Zainal Abidin. Jenazahnya tergeletak di pinggir jalan. Di antara pos 6 mendekati Pos 5. Hari menunjukkan pukul 14.20 WITA, Rabu (18/8).
"Temannya yang ikut menunjukkan lokasi tidak melihat secara jelas apakah itu Rian atau Zainal. Setelah dikirimkan foto oleh keluarganya, ternyata itu bukan Rian," ujar Kapolsek Tinggimoncong Gowa Iptu Hasan.
Jenazah dibawa turun. Menuju Puskesmas Tinggimoncong. Kantong jenazah dibuka. Ternyata benar, itu bukan sosok Rian melainkan Zainal. Tim penyelamat kembali menyusuri jalan setapak di Gunung Bawakaraeng. Mencari Rian. Ada kekhawatiran, jenazah dihantam badai atau terperosok ke jurang.
Pencarian berlangsung meski matahari sudah terbenar. Tim penyelamat menyisir jalan. Mata mereka tajam menembus pekat malam. Proses pencarian berlangsung dramatis. Kondisi sudah gelap dan cuaca Gunung Bawakaraeng yang ekstrem.
Mereka menyusuri pos lima Gunung Bawakaraeng. Tempat istirahat terakhir Rian. Lokasi tubuh Rian ditinggalkan. Sekitar 500 meter dari pos lima, terlihat tubuh pendaki terbujur kaku. Jenazah Rian ditemukan. Pukul 20.40 WITA, Rabu (18/8).
"Korban ditemukan pukul 20.40 Wita sekitar 500 meter dari Pos 5 dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi.
Tiga pendaki yang berdiri bersama di puncak gunung, ditemukan terpisah di jalan pulang. Steven terbujur kaku di Pos 7. Zaenal menghembuskan napas terakhir di antara Pos 5-6. Dan jejak pendakian terakhir Rian di sekitar Pos 5.
Seharusnya Steven berbahagia bulan depan. Kuliahnya sudah selesai. Bulan depan, mahasiswa Politeknik Negeri Ujungpandang akan diwisuda. Jalan hidup berkata lain.
Ibunda Steven, Vivi Desi Yulianita tak kuasa melihat anaknya pulang berbalut kantong jenazah. Tubuh buah hatinya terbujur kaku. Wajahnya pucat memutih. Tangis haru terdengar dari dalam rumah di Jalan Melati Nomor 25, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Tangisan mengantar kepergian Steven.
"Steven mau diwisuda bulan depan di kampusnya, sudah selesai kuliahnya, tapi takdir berkata lain," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Jenazah Zainal Abidin, mahasiswa UIN Alauddin Makassar juga telah diserahkan kepada keluarga di rumah duka, Jalan Beringin, Kasomberan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Suasana haru juga menyelimuti kediaman korban. Puluhan rekan kuliah korban serta kerabatnya memadati rumah duka.
Sementara lima rekan Steven, berhasil selamat. Fadly (20), Andi Fauzan Mukhtahari (21), Wahyudi (21), Febrian Alfiandi (17), dan Suardi (21), kembali ke pelukan hangat keluarga.
"Cuaca ekstrem dan ketidaksiapan para pendaki baik mental maupun perbekalan menjadi faktor utama penyebab banyak korban meninggal dunia di atas gunung," kata Kepala Basarnas Makassar Djunaidi.
Baca juga:
3 Pendaki Meninggal, Bupati Gowa Usul Pendakian Gunung Bawakaraeng Ditutup Sementara
Tim SAR Temukan Jenazah Pendaki Ketiga yang Meninggal di Gunung Bawakaraeng
Tim SAR Berhasil Evakuasi 3 Pendaki Meninggal di Gunung Bawakaraeng Sulsel
Kronologi Hilangnya Pendaki di Gunung Bawakaraeng usai Rayakan HUT ke-76 RI
Kronologi Pendaki Meninggal di Gunung Bawakaraeng Sulsel
Pendaki Meninggal Dunia di Gunung Bawakaraeng Bertambah Jadi 2 Orang