Peneliti Terorisme: Pelaku Bom di Kertasura Pemuda Labil Terpengaruh Radikalisme
Ridlwan menjelaskan empat ciri mengapa tindakan teror itu dia sebut Milenial Lone Wolf.
Peneliti terorisme UI Ridlwan Habib menyebut pelaku bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura tidak memiliki kaitan dengan jaringan teroris lain. Dia menyebut pelaku masuk dalam kategori milenial Lone Wolf.
"Serangan itu dilakukan oleh remaja yang tidak memiliki kaitan langsung dengan jejaring lama, istilahnya Milenial Lone Wolf," ujar Ridlwan kepada Liputan6.com, Selasa (4/6/2019).
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
-
Dimana bom tersebut dijatuhkan? Video menunjukkan momen sebuah bom berpemandu Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di #Kharkiv,
-
Apa itu bleduran? Duuaaarrrr…..duuuaaaarrrrr! begitu kiranya suara permainan tradisional Betawi khas Ramadan bernama Bleduran.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
Menurut Ridlwan, Lone Wolf adalah sebuah istilah bagi pelaku bom yang beraksi sendirian dan termotivasi secara individual. "Pelaku bisa termotivasi karena media sosial maupun situs-situs yang pro terhadap terorisme," kata dia.
"Dari pengakuan beberapa saksi mata, pelaku bahkan ragu-ragu mendekat. Ini sangat amatir. Pemuda labil yang terpengaruh faham radikalisme yang salah," tambah Ridlwan.
Ridlwan menjelaskan empat ciri mengapa tindakan teror itu dia sebut Milenial Lone Wolf. Pertama lantaran jenis bom yang sangat amatir, dengan bahan low explosive dari ramuan mercon yang diikat diperutnya. "Pelaku bukan perakit bom yang berpengalaman," ujarnya.
Yang kedua, dari pemilihan waktu, yakni meledakkan diri di malam hari. Menurut Ridlwan, pilihan waktu tersebut memperlihatkan pelaku ketakutan hingga mencari waktu yang paling sepi.
Ciri yang ketiga adalah sasaran, yakni Pos Polisi Kartasura yang lokasinya sangat dekat dengan rumah pelaku. "Bahkan dengan berjalan kaki bisa ditempuh dalam waktu 20 menit. Ini membuktikan serangan tidak terencana dengan baik," katanya.
Ciri yang keempat adalah jenis bom yang sama sekali tidak mematikan. Bom itu hanya bisa mematikan sasaran jika pelaku memeluk target.
Baca juga:
Polisi Kembali Bertugas di Pospol Kartasura, Tidak Ada Penambahan Personel
Pelaku Peledakan Pospol Kartasura Mengaku Terpapar Paham ISIS
Pelaku Peledakan Pospol Kartasura Gunakan Bom Pinggang Berdaya Ledak Rendah
Polri Sebut Pelaku Peledakan Pospol Kartasura Lone Wolf dan Amatir
Pelaku Peledakan Pospol Kartasura Pernah Dilaporkan Hilang dari Rumah
Ada Olah TKP Ledakan, Pospol Kartasura Belum Dioperasikan Lagi
Bahan Kimia hingga Baterai Diamankan dari Rumah Pelaku Ledakan Pospol Kartasura