Peneliti UI sebut mahasiswa Indonesia overdosis mata kuliah
Pelajaran yang harus dihadapi mahasiswa di Indonesia lebih banyak dibanding mata kuliah di luar negeri.
Tim Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FE UI (TPEM FE UI) meneliti beban kerja mahasiswa yang diwujudkan dalam Satuan Kredit Semester (SKS) di Indonesia. Dari penelitian tersebut TPEM menyimpulkan bahwa selama ini mahasiswa Indonesia kelebihan alias overdosis dalam kuliah mereka.
"Jumlah SKS normal itu 144 tapi sekolah di luar negeri mata kuliah sedikit, Indonesia banyak tapi apa yang dipelajari ilang semua. Di Indonesia satu semester 7 sampai 8 mata kuliah, di luar negeri itu 4 sampai 5 mata kuliah," jelas perwakilan TPEM Rangga Handika di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (8/7).
Akibatnya menurut Rangga, membuat mahasiswa tidak fokus dan mutu dalam belajar. Sama halnya dengan para dosen yang dianggap asal-asal mengajar karena keteteran mengajar hingga 48 jam seminggu.
"Dosis kita lebih berat dari negara maju, kita belajar 7 sampai 8 SKS seharusnya dikurangi dan dikaji apa benar? Pasti ada mutu yang dikurangkan" tutup para peneliti yang didanai oleh Tanoto Foundation ini.
Hasil penelitian Rangga dan kawan-kawan sebenarnya sudah sampai ke tangan DPR dan Dikti. DPR, khususnya komisi X menyambut baik penelitian ini dan akan menjadikan masukan kepada Kemenristek Dikti. Bahkan lembaga swasta yang fokus pada pendidikan seperti Tanoto Foundation mendorong agar penelitian ini mampu mengubah wajah pendidikan nasional.
"Dari Diktinya argumen kita berbeda, mereka ingin preventifnya diatur semua sama mereka padahal itu jadi kontraproduktif harusnya lihat saja dari fokus mutunya beri otonomi pada perguruan tinggi," ucap kepala kerja sama internasional UI ini.
Baca juga:
Wali Kota Solo menentang ide Gubernur Ganjar terapkan 5 hari sekolah
PPDB di Bandung carut marut, Ridwan Kamil fokus usut mafia SKTM
Penerimaan siswa baru di Depok diwarnai kekisruhan
Korban PPDB di Bandung 'berjatuhan', orang tua siswa ngeluh ke DPRD
Ridwan Kamil ancam polisikan wali murid pura-pura miskin
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kenapa dosen muda ini menyamar jadi mahasiswa? Ia sengaja menyuruh mahasiswanya keluar agar tidak ketahuan.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Bagaimana cara dosen muda ini berpura-pura menjadi mahasiswa? Punya wajah awet muda, ia bahkan dikira kakak tingkat oleh mahasiswanya. Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.