Penembakan di Lotim, Polri Sebut Anggota Harus Tes Psikologi untuk Pegang Senjata
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan sesuai prosedur, anggota dapat memegang senjata jika telah melalui tes psikologi.
Briptu HT (26) tewas ditembak oleh rekannya yakni Bripka MN (38). Insiden penembakan itu terjadi di salah satu rumah di BTN Griya Pesona Madani, Kabupaten Lombok Timur, pada Senin (25/10).
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan sesuai prosedur, anggota dapat memegang senjata jika telah melalui tes psikologi.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana cara kerja polisi cepek? Pengguna jalan yang ingin diprioritaskan hendaknya untuk membuka jendela dan memberikan iming-iming uang. Dengan tindakan ini, mereka yang bertugas dengan sukarela akan ‘pasang badan’ untuk menghalangi kendaraan lain dan memberi jalan.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
"Prosedurnya anggota menggunakan senjata itu tentunya harus melalui salah satunya tes psikologi, kalau tes psikologi itu menjadi satu acuan bahwa yang bersangkutan itu layak untuk memegang senpi dinas kepolisian. Itu pasti dilalui semua," kata Rusdi kepada wartawan, Selasa (26/10).
Dia menegaskan, tes tersebut menjadi persyaratan mutlak untuk setiap anggota Korps Bhayangkara untuk memegang senjata. Setelah tes, pimpinan akan memberikan penilaian.
"Apabila dua hal itu bisa dilewati, maka yang bersangkutan bisa diizinkan untuk menggunakan senjata dinas kepolisian," tutupnya.
Penyidik Polres Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, kini menelusuri motif Brigadir Polisi Kepala MN (38) yang menembak rekannya, Brigadir Polisi Satu HT, hingga tewas.
"Untuk motif, sedang kami dalami dengan mengumpulkan bahan keterangan dan mengolah alat bukti yang ada," kata Kepala Polres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono.
Salah satu upaya penyidik dalam mengungkap motif pembunuhan tersebut dengan memeriksa riwayat percakapan pada telepon genggam para pihak yang terlibat.
"Handphone pelaku, istri pelaku, korban, semua kita sita dan periksa, kita telusuri motifnya dari sana," ujarnya.
Karena itu, terkait kabar MN menembak HT itu karena persoalan asmara, dia menegaskan mereka belum dapat memastikan hal itu. "Jadi untuk membuat terang apa yang menjadi motif sehingga oknum anggota ini menembak rekan kerjanya, masih kita dalami. Kita analisis alat bukti yang ada untuk mengungkap motif yang sebenarnya," ucap dia.
Baca juga:
Tembak Briptu HT, Bripka MN Terancam Hukuman Mati
Soal Motif Asmara, Polres Lombok Timur Masih Usut Alasan Bripka MN Tembak Briptu HT
Kronologi Polisi di Lombok Timur Tewas Ditembak Rekannya Sendiri
Polisi di Lombok Timur Tembak Mati Rekan Sejawat, Motif Masih Diselidiki
Tersangka Ditembak Lima Kali, Kasatreskrim Polres Luwu Utara Dicopot