Penertiban Babi Ilegal di Deli Serdang Ricuh, Camat Dikepung Pekerja Peternakan
Ada 21 peternakan babi dalam skala besar di Hamparan Perak. Seluruhnya ilegal.
Penertiban peternakan babi ilegal menyusul merebaknya wabah penyakit mematikan hewan kaki empat itu di Deli Serdang, mendapat perlawanan. Camat Hamparan Perak, Amos Karokaro, yang memimpin upaya itu bahkan disekap puluhan orang yang diduga suruhan peternak.
Berdasarkan informasi dihimpun, perlawanan terjadi di Desa Tandem Hilir, Senin (23/12) sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu, Amos memimpin aparat kecamatan bersama personel Dinas Peternakan Deli Serdang, dan Satpol PP mendatangi sejumlah peternakan babi ilegal di daerahnya. Anggota DPRD Deli Serdang, Sulaiman Adami, turut bersama mereka.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Kapan pentol ayam matang? Masak pentol bakso sampai mengapung.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan kuah bakso sering disantap? Cita rasa gurih dan segar dari kuahnya ini membuat bakso sangat cocok disantap dalam cuaca apapun.
"Saat kita melakukan penertiban peternakan ilegal itu orang-orang yang diduga suruhan oleh pengusaha ternak itu mengadang kami," kata Amos saat dihubungi, Selasa (24/12).
Amos menyatakan, perlawanan terjadi di peternakan milik Hasan yang sudah dipastikan ilegal. Awalnya dia bersama petugas kecamatan dan Sulaiman masuk ke areal peternakan. Sementara petugas Satpol PP menunggu di luar.
Saat berita acara penertiban dibacakan, situasi memanas. Pintu gerbang dikunci. Amos, Sulaiman dan unsur kecamatan lainnya terkurung di areal peternakan.
Tiba-tiba terdengar suara kentungan. Puluhan orang yang diduga suruhan pemilik peternakan pun mengerubungi mereka.
"Ada sekitar 30 orang yang mengadang kami. Sepertinya kentungan itu kode supaya mereka keluar. Kami tidak berkutik di dalam," kata Amos.
Orang-orang yang mengadang itu juga memukuli mobil pengangkut ternak. Amos yang protes langsung ditantang orang suruhan itu. Dia didorong-didorong.
Sejumlah pria itu mencoba menyerang Amos. Namun aparat kecamatan yang ada di sana langsung menghalau.
"Anggota saya itu kena pukul pada bagian tangan dan badan," ungkap Amos.
Tak lama berselang Satpol PP merangsek masuk dengan cara melompati pagar pembatas peternakan. Kericuhan pun diredam.
Amos dan Anggota DPRD Deli Serdang Sulaiman Adami telah melaporkan penyerangan itu ke kepolisian. Kasus itu sedang diproses.
21 Peternakan Babi Ilegal
Amos menyatakan saat ini ada 21 peternakan babi dalam skala besar di Hamparan Perak. Seluruhnya ilegal.
"Rata-rata peternak di atas 500 ekor babi. Bahkan ada yang 1.000 ekor lebih," ungkap Amos.
Selain itu, ada pula sekitar 700 kepala keluarga yang memelihara babi di Desa Klambir V Kebun. Lokasi ini juga ditertibkan, namun tidak ada yang melakukan perlawanan saat ditertibkan.
Penertiban ini pun dilakukan hanya untuk merelokasi babi ke lokasi yang dibenarkan untuk beternak babi. Di Deli Serdang, peternakan babi hanya diizinkan di dua kecamatan, yakni Sibolangit dan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu.
"Pengusahanya nanti juga ikut ke sana mengawal ternaknya," sebut Amos.
Penertiban ini juga terkait berjangkitnya wabah African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika dan hog cholera. Wabah ini telah membunuh sekitar 30 ribu ekor babi di Sumut, termasuk Deli Serdang.
(mdk/gil)