Pengakuan santri dicabuli ustaz, diajak 'berhubungan' usai mengaji
Pengakuan santri dicabuli ustaz, diajak 'berhubungan' usai mengaji. Peristiwa tersebut diawali dari keduanya bertukar nomor telepon. Ujung-ujungnya, pelaku dan korban menjalin hubungan asmara meski pelaku telah beristri dan memiliki satu anak.
Perbuatan tak senonoh yang dilakukan seorang pengajar pengajian atau kerap disebut ustaz berinisial RD alias IW (27) terhadap santrinya WJ (16) di tempat pengajian berawal dari tukar nomor handphone. Ujung-ujungnya, pelaku dan korban menjalin hubungan asmara meski pelaku telah beristri dan memiliki satu anak.
Menurut korban WJ, dirinya telah lama mengikuti pengajian IW bersama teman-temannya yang lain. Lalu, pelaku meminta nomor HP korban dengan dalih memudahkan untuk komunikasi masalah materi pengajian.
Awalnya, kata WJ, dirinya tak menaruh curiga apapun lantaran pelaku orang yang cukup disegani. Lama-lama, obrolan keduanya melalui short messenger servis (SMS) tak hanya soal pengajian tetapi masalah lain.
"Dia (pelaku) tadinya sering SMS soal materi pengajian, lama-lama keterusan, kadang nanya kabar, lagi ngapain," ungkap korban WJ di Mapolresta Palembang, Rabu (9/11).
Kedekatan keduanya di dunia maya membuat pelaku memberanikan diri mendekati korban.
Dilanjutkan WJ, setelah sering SMS-an, pelaku akhirnya memberanikan mendekatinya dan membujuk untuk bersetubuh. Mereka pun menjalin hubungan asmara hingga akhirnya pelaku mengajak paksa korban berhubungan badan.
"Saya dipaksa terus, sering menolak tapi tak bisa apa-apa," ujarnya.
Diketahui, IW digiring keluarga korban dan tokoh agama ke kantor polisi untuk meminta pertanggungjawaban hukum. Keluarga kesal setelah mendengar pengakuan korban WJ (16), siswi SMA di Palembang, yang telah menjadi budak seks pelaku selama dua tahun.
Pelaku IW mengaku perbuatan terlarang itu dilakukan secara paksa. Sebab, meski telah beristri dan memiliki seorang anak, dirinya juga menjalin hubungan asmara dengan WJ selama dua tahun.
"Kami memang pacaran, berbuat begitu (hubungan badan) karena suka sama suka, tidak sama sekali saya paksa," akunya.
Pelaku menuturkan, perbuatan itu dilakukan usai pengajian setelah santri-santri lain pulang. Dirinya sengaja meminta korban tinggal sebentar untuk melampiaskan nafsunya.
"Habis anak-anak ngaji kami begituan di tempat mengaji itu juga, tidak tahu sudah berapa kali selama dua tahun ini," kata dia.