Pengendara Mobil Aniaya Pelajar di Areal Minimarket Medan Ternyata Kader Partai
Kasus penganiayaan itu viral di media sosial.
Pelaku penganiayaan seorang pelajar di parkiran minimarket kawasan Sekolah Al-Azhar, Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Medan, ternyata merupakan kader dari organisasi masyarakat di bawah naungan PDIP Sumatera Utara (Sumut) yakni Satgas Cakra Buana. Hal tersebut dibenarkan Wakil Ketua PDI Perjuangan Sumut, Aswan Jaya.
"Benar memang," kata Aswan kepada wartawan, Jumat (24/12) malam.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa materai penting? Penggunaan meterai memberikan kekuatan hukum pada dokumen dan menjadikannya sah di mata hukum. Selain itu, materai membantu mencegah pemalsuan atau penyalahgunaan dokumen dengan memastikan bahwa dokumen tersebut telah melalui proses administrasi yang benar.
-
Kapan Ponirin Meka meninggal? Pada 10 April 2022, instagram resmi PSSI mengumumkan bahwa salah satu kiper terbaik Indonesia itu telah mengembuskan napas terakhirnya.
Menurut Aswan, pemukulan yang dilakukan HSM terhadap seorang pelajar yakni FL diawali persoalan parkir. Saat itu HSM diminta untuk memundurkan mobilnya yang terparkir di belakang sepeda motor FL. Namun, permintaan itu disertai dengan nada kasar.
"Kalau dari keterangan dia (pelaku), yang dipukul itu sebelumnya bentak-bentak, berkata kasar menuduh mobil itu menghalangi sepeda motornya," ungkapnya.
Lanjut Aswan, pemukulan itu sebenarnya bisa dicegah jika FL memiliki inisiatif mengeluarkan sepeda motornya tanpa harus menyuruh mobil HSM untuk mundur.
"Di lihat dari sisinya masih ada jaraknya untuk bisa keluar. Mungkin saja ada pihak yang menggoreng (isu) ini karena dari Satgas PDI Perjuangan. Tapi untuk kronologi detailnya saya belum tahu," tutup dia.
Seperti diberitakan, seorang pria pengendara mobil Toyota Prado viral di media sosial seusai memukul dan menendang anak di bawah umur. Aksi pemukulan yang diduga dipicu persoalan parkir itu terekam kamera CCTV salah satu minimarket di Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kota Medan, pada 16 Desember 2021.
Dalam video menunjukkan pemukulan itu berawal saat HSM tiba di minimarket dan langsung memarkirkan mobilnya. Namun, ketika memarkirkan kendaraannya mobil HSM menyenggol sepeda motor yang telah terparkir di depannya.
Tak lama berselang pemilik sepeda motor berinisial FL yang diketahui masih pelajar itu keluar dari minimarket usai berbelanja. Di saat yang bersamaan HSM juga turun dari kendaraannya. Keduanya pun sempat berdialog.
Namun, tanpa alasan yang jelas tiba-tiba HSM langsung memukul wajah FL. Bukan hanya sekali pukulan, HSM juga menendang FL yang masih membawa barang belanjaannya. Mendapat pemukulan itu FL hanya diam dan tak membalas perbuatan HSM. Belakangan diketahui FL telah membuat laporan ke polisi pada 17 Desember 2021.
(mdk/gil)