Penghormatan terakhir Een dari Bupati hingga mantan Presiden
Guru Een Sukaesih yang lumpuh sejak 27 tahun lalu itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
Ibu guru Een Sukaesih yang lumpuh sejak 27 tahun lalu itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Jawa Barat.
Dirangkum berbagai sumber. Wanita kelahiran 10 Agustus 1963 ini mengalami kelumpuhannya ketika usianya masih 18 tahun. Selama enam tahun mengalami sakit, Een masih bisa jalan. Namun, sejak 1987, penyakitnya membuatnya lumpuh dan hanya terbaring di tempat tidur.
Sakitnya Een dimulai pada suatu pagi. Tiba-tiba saja Een merasakan lengan kirinya tak bisa diangkat dan tak bisa digerakkan. Sakitnya pun luar biasa seperti ditusuk-tusuk.
Guru Een yang pernah menerima penghargaan ini diketahui sudah 32 tahun menderita penyakit Rheumatoid arthritis (RA). Penyakitnya itu yang membuatnya lumpuh selama 27 tahun. Namun, ia masih tetap bersemangat untuk mengajar murid-muridnya di sekolah.
Ibu guru yang dua kali bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengembuskan napas terakhirnya pada hari Jumat (12/12) sore. Berikut penghormatan terakhir untuk Een sang penjuang pendidikan:
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang terinspirasi oleh kisah Kukuh? Hidup pria asal Bekasi ini penuh berjuangan hingga akhirnya bisa sukses seperti sekarang.
-
Bagaimana kata-kata indah bisa menginspirasi kita? Dengan keindahan makna dan ucapan, kata-kata Bahasa Indonesia yang bermakna indah bisa menjadi inspirasi dalam menulis karya hingga pemberian nama.
-
Kenapa kata-kata berkelas ini bisa memberikan inspirasi dalam hidup? Kata berkelas bisa dibaca untuk memberikan inspirasi dan semangat dalam menjalani kehidupan.
SBY turut berbelasungkawa atas meninggalnya guru Een Sukaesih
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Een Sukaesih, seorang guru yang mengalami keterbatasan fisik yang pernah mendapat anugerah Liputan 6 Award dari SCTV. Sebelumnya SBY pernah menjenguk Een di rumahnya di Sumedang, Jawa Barat pada 3 Februari 2014.
Pernyataan duka cita tersebut dituliskan SBY di halaman Facebook pribadinya, Jumat (12/12) malam. SBY berdoa semoga amal ibadah wanita lulusan IKIP Bandung tersebut diterima Tuhan.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un turut berduka cita atas meninggalnya Ibu Een Sukaesih. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT."
SBY juga mengucapkan terima kasih atas jasa Een dalam memajukan pendidikan di Indonesia. "Terima kasih kepada Ibu Een, pelopor Rumah Pintar Al-Barokah yang telah berjasa majukan pendidikan Indonesia."
Aher menyalati jenazah Een Sukaesih
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) melayat Een Sukaesih (51), guru pejuang asal Sumedang yang tutup usia.
Aher mengantar jasad Ibu Een menuju ke peristirahatan terakhir. Aher juga ikut menggotong keranda almarhumah menuju Tempat Pemakaman Umum Desa Ciberuem Wetan.
Aher pun menyalati jenazah almarhumah di Masjid Jami Al-ikhlas bersama ratusan warga yang memadati Desa Ciberuem Wetan.
Ia mengaku, berpulangnya tokoh pendidikan ini membuat masyarakat Jabar kehilangan. Bagi dia, Een adalah sosok inspirator dan teladan bagi siapapun yang peduli dunia pendidikan.
"Tidak salah bila beliau disebut guru kalbu. Walaupun dalam kondisi terbaring karena sakit menahun, Ibu Guru Een tak kehilangan semangat untuk mengajar anak didiknya," terang Aher, Sabtu (13/12).
Menurut Aher, semangat dan kepedulian sang guru pejuang bahkan belum tentu dimiliki pendidik yang sehat sekalipun. Een tidak pernah mempersoalkan keterbatasan fisiknya, namun tetap fokus berupaya mencerdaskan anak didiknya.
"Karena itu, kita berharap agar Rumah Pintar yang diasuhnya terus dikelola, bahkan harus semakin berkembang," terangnya.
Bupati Sumedang ikut gotong keranda jenazah Een Sukaesih
Bupati Sumedang Ade Irawan melayat Een Sukaesih guru pejuang asal Sumedang yang tutup usia. Een adalah guru yang mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan meski dalam kondisi lumpuh selama 27 tahun.
Bupati Sumedang ini ikut menggotong keranda almarhumah menuju Tempat Pemakaman Umum Desa Ciberuem Wetan. Ratusan pelayat lainnya ikut mengantar ke pemakanan. Kedatangan Bupati Ade sekaligus menghormati dedikasi Een di dunia pendidikan.
Bupati Ade mengaku kehilangan dengan sosok pejuang pendidikan berusia 51 tahun itu. Ia bahkan berencana membuat museum untuk mengenang jasa dan semangat Een memajukan pendidikan bagi anak-anak.
Een Sukaesih mulai mengalami gejala kelumpuhan sejak duduk di kelas 3 Sekolah Pendidikan Guru. Berdasar tes laboratorium pada 5 April 1982, Een divonis menderita Rheumathoid Artitis. Dalam kondisi sakit, Een menyelesaikan pendidikan Program Diploma 3, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, di IKIP Bandung.
Penyakit yang menderanya tidak membuat Ibu Een meninggalkan dunia pendidikan. Ia tetap mentransfer ilmunya kepada anak didiknya, di Rumah Pintar meski dalam kondisi terbaring lemah, hingga akhir hayatnya.