Penjelasan Bawaslu Soal Baliho Prabowo-Gibran Terpasang di Ikon Welcome to Batam
Penjelasan Bawaslu soal baliho Prabowo-Gibran terpasang di ikon Welcome to Batam
Penjelasan Bawaslu Soal Baliho Prabowo-Gibran Terpasang di Ikon Welcome to Batam
Baliho calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpasang di ikon Batam 'Welcome to Batam' (WTB).
- Bantah Cagub Titipan Istana, Ini Penjelasan Rano Karno Bikin Melongo
- Situs Pulau Basing, Peninggalan Benteng Masa Lampau yang Kini Jadi Ikon Wisata di Kepulauan Riau
- Bantah Dadakan, Istana: Pembicaraan Mundurnya Kepala dan Wakil OIKN Sudah Lama
- TKN Prabowo-Gibran Minta TKD Kepri Cabut Laporan Polisi Terkait Pencopotan Baliho di Batam
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Riau membantah tuduhan perusakan alat peraga kampanye (APK) tersebut.
Ketua Bawaslu Kepri Zulhadril Putra mengatakan, pemasangan APK di WTB tidak sesuai dengan PKPU nomor 15 tahun 2023, sehingga harus dilakukan pencopotan.
Dia menjelaskan berdasarkan PKPU tersebut disampaikan bahwa APK dilarang dipasang pada tempat ibadah, rumah sakit, sarana pendidikan, gedung pemerintah, fasilitas tertentu milik pemerintah, dan fasilitas lainnya yang dapat mengganggu penertiban umum.
"Termasuk juga itu zonasi yang telah ditetapkan KPU bahwa di pasal 298 UU nomor 7 tahun 2017 APK harus memperhatikan estetika, etika, kebersihan, keindahan kota. WTB adalah ikon, dan sangat tidak estetik kalau pasang baliho tersebut dan melanggar pasal 298," kata Zulhadril. Dikutip dari Antara, Rabu (3/1).
"Kami melakukan penertiban, kami buka (baliho) baik-baik, kami lipat juga, dan disimpan. Kami juga membukanya tanpa pakai alat, pakai tangan saja. Tidak ada baliho yang sampai rusak ataupun sobek saat kami lakukan penurunan," tambah dia.
Zulhadril melanjutkan, jika dirinya dipanggil oleh kepolisian atas laporan pengaduan yang disampaikan TKD capres-cawapres 02, pihaknya siap memberikan klarifikasi sesuai dengan regulasi yang ada.
Lebih lanjut dia menyampaikan, sebelum melakukan penurunan baliho, pihaknya bersama dengan Bawaslu Batam dan Panwascam sempat melakukan diskusi.
Namun berdasarkan informasi yang diterima Bawaslu, bahwa pemasangan baliho tersebut sudah mendapatkan izin dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batam.
"Kami koordinasi dengan Satpol PP yang awalnya ingin menertibkan, cuma dikarenakan itu ada izinnya, maka mereka tak berani. Saat itu kami juga meminta surat izinnya, tapi kami tidak mendapatkan. Jadi kalau menunggu surat izin, tidak mungkin dibiarkan saja, WTB itu ikon Batam," ujar dia.
Sementara itu Ketua Tim Hukum dan Advokasi TKD Prabowo-Gibran Kepri Musrin mengatakan telah melaporkan pengaduan ke Polresta Barelang, dengan menduga adanya unsur perusakan yang dilakukan oleh Ketua Bawaslu Provinsi Kepri dan Ketua Bawaslu Batam terhadap penurunan baliho capres-cawapres 02.
"Yang dari laporan pengaduan ini nanti kita tunggu perkembangannya bagaimana, apakah ada unsur pidananya di sini," ujar Musrin.
Dia menyampaikan pihaknya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Bawaslu, karena tidak ada pemberitahuan secara tertulis kepada tim TKD 02 Kepri.
"Artinya langsung diduga melakukan ya pencopotan daripada baliho Prabowo-Gibran yang dipasang di WTB tersebut," kata dia.
Lebih lanjut, Musrin menyebutkan bahwasanya pada tanggal 27 Desember 2023 pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada Pemkot Batam dalam hal ini Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.
Kemudian pada tanggal yang sama juga, surat itu sudah dibalas dari dinas terkait, dimana dalam surat tersebut diberikan izin kepada TKD 02 untuk memasang baliho di WTB.
"Ya sebagaimana surat yang kita kirimkan, dibalas seperti itu dan diizinkan," pungkas Musrin.