Penjelasan PVMBG Soal Air Terjun dari Puncak Gunung Galunggung
Berdasarkan penjelasan dari Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, luncuran air terjun tersebut terletak di tebing barat kawah Gunung Galunggung. Jalur air terjun itu, kata dia, memang sudah ada sebelumnya.
Warga Tasikmalaya Jawa Barat dihebohkan dengan penampakan air terjun yang berada di Gunung Galunggung. Video penampakan air terjun menjelang pukul 15.00 WIB itu diunggah oleh akun mariana.risoles di ke laman Facebook miliknya.
Berdasarkan penjelasan dari Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, luncuran air terjun tersebut terletak di tebing barat kawah Gunung Galunggung. Jalur air terjun itu, kata dia, memang sudah ada sebelumnya.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Di mana banjir di Bandung terjadi pada Kamis (11/1) lalu? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu. Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang terdampak banjir di Jalan Braga, Bandung? Mengutip Liputan6, sebanyak 600 rumah warga di Jalan Braga, Gang Apandi RW 08, RW 04, RW 03, RW 07, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, terkena dampaknya.
"Kemarin terjadi hujan menerus sehingga volume air terjun membesar. Jalur air terjun berada pada daerah bekas longsoran, adanya debit air yang besar memungkinkan ada sebagian kecil material batuan yg tergerus," katanya di Bandung, Kamis (28/3).
Luncuran air terjun tersebut hanya mengarah ke dalam kawah dan tidak menyebabkan penambahan volume air kawah yang keluar dari terowongan. Pengamat Gunung Galunggung juga telah ke lokasi untuk memastikan kejadian tersebut.
Kasbanu menyebutkan kejadian serupa juga pernah terjadi pada 2017 di tempat yang sama. Hanya saja, kejadian kemarin lebih heboh karena viral di media sosial.
"Saat ini volume air terjun sudah menurun. Sejauh ini Gunung Galunggung masih dalam status normal atau level 1. Tidak ada peningkatan vulkanik," jelasnya.
Sementara itu, Kantor SAR Bandung mengaku telah menerima laporan serupa dari Pos SAR Tasikmalaya, laporan itu soal fenomena di Gunung Galunggung itu pun langsung dikoordinasikan dengan petugas Pos Gunung Api PVMBG Galunggung.
Dari hasil koordinasi itu ditemukan bahwa, debit air pada fenomena kali ini lebih besar. Hal itu disebabkan karena adanya penggerusan dinding gunung oleh aliran air dari kawah Guntur yang berada di atas dinding.
"Warga dihimbau untuk tidak turun ke kawah karena potensi longsor cukup tinggi. Warga dihimbau lebih waspada dan menghindari wilayah tersebut dikala debit air besar," jelas Joshua dalam keterangan tertulisnya.
Air yang mengalir lanjut Joshua, tidak langsung masuk ke Sungai Cikunir dan Cibanjaran. Tetapi masuk ke areal kawah Galunggung.
Laporan tertulis petugas Pos PVMBG setempat kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya menyatakan, pantauan cuaca saat kejadian dilihat warga dari Kecamatan Sukaratu, Desa Linggajati, Kampung Batubulu terpantau mendung.
Secara visual, air yang turun dari tebing kawah Galunggung itu terlihat cantik namun membuat warga setempat sangat khawatir dan meminta petunjuk atau arahan dengan fenomena tersebut.
Alasannya untuk menindaklanjuti terkait video yang beredar dan berhasil dikonfirmasi bahwa peristiwa tersebut benar terjadi. Adanya air yang turun dari tebing barat daya Gunung Galunggung, sudah terjadi lama.
Apabila debit air di danau gunung melimpah, kemungkinan besar Balai Pengelola Sumber Daya Air (BPSDA) akan mengatur keluarnya debit air ke sungai Cikunir. BPBD Tasikmalaya menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada da tidak panik terhadap lingkungan sekitar.
Jika terjadi keadaan darurat atau kejadian bencana, diharapkan segera melaporkannya ke pemerintah setempat dan BPBD Tasikmalaya melalui call Center PUSDALOPS 0821-2059-4513. Dapat pula menghubungi Pos SAR Tasikmalaya ke nomor telepon 0265-7541-115.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Hujan Es dan Angin Kecang Landa Karawang, Rusak Permukiman dan Tumbangkan Pohon
Panggung Acara MTQ XVI Ambruk Usai Diterjang Angin Kencang & Hujan Deras
2 Korban Longsor di Bantul Belum Ditemukan, Pencarian Dilanjut Besok
Banjir Yogya, Bupati Bantul Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Longsor di Bantul, 4 Orang Tertimbun
Banjir dan Tanah Longsor di Yogyakarta, 2 Orang Dilaporkan Tewas