Pentingnya peran budaya sebagai pemersatu bangsa
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang menjadi identitas, sehingga diperlukan pemahaman wawasan Nusantara sebagai nilai dasar ketahanan nasional serta sebagai pemersatu keragaman budaya bangsa
Indonesia merupakan negara dengan berbagai suku bangsa yang telah eksis dengan kebudayaannya. Keragaman perilaku budaya dan etnik yang beragam menjadikan budaya nasional Indonesia yang unik menjadi menarik untuk dipelajari.
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang menjadi identitas, sehingga diperlukan pemahaman wawasan Nusantara sebagai nilai dasar ketahanan nasional serta sebagai pemersatu keragaman budaya bangsa.
"Budaya Indonesia dapat menjadi pemersatu apabila kita memiliki rasa bangga terhadap budaya yang kita miliki," kata Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya Ditjen Polpum Lutfi TMA, dalam acara 'Gelar Seni dan Budaya Nusantara dan Temu Tokoh Adat, Raja, Sultan, Keraton, Budayawan, dan Ormas Bidang Kebudayaan di Daerah', Selasa (28/11) kemarin.
Acara yang dilaksanakan di Bengkulu, Selasa (28/11) kemarin diisi dengan pentas seni yang menampilkan tari tradisional dari kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, serta musyawarah adat majelis agung lembaga adat Bengkulu.
Lutfi menambahkan, berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah kompleks, salah satunya karena lemahnya pemahaman akan pentingnya makna Pancasila sebagai ideologi bangsa, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus bangsa .
"Hal ini dibuktikan dari berbagai permasalahan yang timbul yang dianggap menyimpang dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi kemerosotan sikap moral bangsa Indonesia," paparnya.
Pancasila merupakan suatu asas yang menjadi dasar dan landasan Bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah negara yang adil dan makmur.
"Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara. Dengan kata lain unsur-unsur yang merupakan materi/bahan Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri," jelasnya.
-
Apa yang disosialisasikan Kemendag? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum. Untuk itu, Kemendag menggelar sosialisasi dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terbaru mengenai ekspor pada Selasa, 18 Juli 2023.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Dimana tradisi Kelekak diterapkan di Bangka Belitung? Kelestarian lingkungan bagi sebagian masyarakat yang hidup dan tinggal di pedesaan tentu sangatlah penting. Hampir seluruh hasil panen tumbuhan mereka manfaatkan untuk dijual bahkan dikonsumsi bersama keluarga.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Bagaimana cara masyarakat Bangka Belitung menjalankan tradisi Kelekak? Kelekak adalah tanaman buah yang bisa dimanfaatkan hasilnya dan sudah berbentuk layaknya hutan. Tak tanggung-tanggung, masyarakat pedesaan di Bangka Belitung sudah melakukan Kelekak hingga seluas dua hektare bahkan lebih.
-
Apa yang diproduksi di Kampung Bebek Banyuwangi? Tiap hari dari para peternak yang tergabung dalam kelompok ternak Makmur Mandiri itu, mampu memproduksi sekitar 2.000 ekor bebek potong yang siap dipasarkan.
Gelar Seni dan Budaya Nusantara dan Temu Tokoh Adat, Raja, Sultan, Keraton, Budayawan, dan Ormas Bid ©2017 Merdeka.com
Tapi pada kenyataannya, sambung Lutfi, sekarang nilai-nilai adat-istiadat yang terkandung di dalam Pancasila itu seperti budaya ramah tamah, gotong royong, musyawarah mufakat sudah luntur dan tergeser.
Bahkan ada sebagian yang mulai menghilang oleh derasnya laju globalisasi, dan masuknya budaya luar yang telah merusak moral dan etika yang akhirnya menimbulkan degradasi budaya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, papar Lutfi, bahwa sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 32 Ayat (1) tentang Negara Memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di Tengah Peradaban Dunia Dengan Menjamin Kebebasan Masyarakat Dalam Memelihara dan Mengembangkan Nilai-Nilai Budayanya.
Upaya pengembangan dan pelestarian budaya daerah dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan khususnya bidang kebudayaan, keraton dan lembaga adat yang berada di daerahnya.
Melihat permasalahan-permasalahan yang ada saat ini, menurut Lutfi, tokoh adat, raja, sultan, keraton, budayawan, dan ormas bidang kebudayaan harus dapat bermitra dengan pemerintah daerah untuk menempatkan budaya sebagai ujung tombak dalam menjaga persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Organisasi kemasyarakatan, keraton dan lembaga adat mempunyai potensi besar untuk berperan serta dalam pengembangan dan pelestarian nilai sosial budaya. Dikarenakan memiliki aktivitas yang mengakar di masyarakat luas. Sehingga secara otomatis dapat merasakan getaran-getaran riil yang terjadi di masyarakat utamanya dalam memajukan kebudayaan, melestarikan tradisi, dan mengembangkan adat budaya masyarakat," tutup Lutfi.
Baca juga:
Kemeriahan Indonesia Menari 2017
Gemulai penari cantik meriahkan Banten Tourism Week 2017
Kebudayaan Bromo dalam bidikan lensa
Warga Bali kembali heboh muncul Joged Bungbung 'pornografi'
Suka cita pesta adat pernikahan Kahiyang-Bobby, warga Batak di Solo manortor