Penyelundupan lebih dari 3000 liter BBM ke Timor Leste digagalkan
Warga Dusun Motaain sempat menolak saat aparat akan menggeledah.
Tim buru sergap (Buser) Polres Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyita 3.380 liter bahan bakar minyak (BBM) berbagai jenis, di wilayah perbatasan RI-Timor Leste. Diduga BBM itu akan diselundupkan ke Timor Leste.
"Bahan bakar minyak ilegal itu kami duga akan diselundupkan ke negara tetangga Timor Leste," kata Kepala Kepolisian Resort Belu, AKBP Dewa Putu Gede Artha, di Atambua, Selasa (26/4).
Artha mengatakan, penyitaan BBM jenis minyak tanah, bensin, dan solar oleh tim buru sergap Polres Belu itu dilakukan Senin (25/4). Mereka mendapat informasi dari Satgas Pamtas RI-Timor Leste Batalyon Infantri 725/Woroagi, dan masyarakat setempat.
BBM berbagai jenis itu disimpan dalam 291 jerigen berisi lima liter, dan 55 jerigen berisi 35 liter. Semuanya berada di dalam gubuk pesisir pantai Dusun Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Desa berada sangat dekat dengan zona batas kedua negara itu selama dicurigai sebagai lokasi penyimpanan barang selundupan.
"Awalnya sempat ada penolakan warga saat tim hendak lakukan penggeledahan. Namun demikian terus dilakukan dan akhirnya mendapatkan sejumlah barang bukti itu," ujar Artha.
Para pemilik BBM berbagai jenis itu sudah diamankan dan sedang diperiksa di Mapolres Belu.
"Kami masih lakukan pemeriksaan intensif sebelum memberikan status kepada para pemilik BBM berbagai jenis itu," ucap Artha, seperti dilansir dari Antara.
Artha mengatakan, penyelundupan di sepanjang perbatasan, wilayah operasi Polres Belu mulai meningkat lagi. Maka dari itu, aparat keamanan diimbau terus mewaspadai kemungkinan terjadinya penyelundupan.
"Kami terus memperkuat penjagaan di sepanjang perbatasan agar bisa menekan upaya penyelundupan itu," lanjut Artha.
Kerja sama dengan aparat penegak hukum lainnya, kata Gede Artha, wajib dilakukan buat menjaga tapal batas dari aktivitas ilegal.
"Warga masyarakat juga terus didorong untuk menghindari kebiasaan terlarang itu, dan membantu melapor setiap upaya yang akan dilakukan warga lainnya di tapal batas," imbuh Artha.
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste Sektor Timur Batalyon Infantri 725/Woroagi, Letkol Inf Nurman Syahreda, secara terpisah mengatakan mengawasi tapal batas kedua negara.
"Personel kami terus diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya, dan terus bekerja sama dengan masyarakat untuk memberantas upaya penyelundupan," kata Nurman.