Penyerang 7 murid SD di NTT tewas dikeroyok warga di dalam tahanan
Penyerang 7 murid SD di NTT tewas dikeroyok warga di dalam tahanan. Warga yang marah melampiaskan kekesalan kepada tersangka. Tersangka dikeroyok saat hendak dievakuasi bersama tujuh temannya .
IR (32), tersangka penikaman tujuh murid SDN 1 Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas diamuk warga yang memaksa masuk ke ruang tahanan Polsek Sabu Barat.
"Informasinya seperti itu bahwa pelaku meninggal, massa dalam jumlah banyak masuk ke Polsek Sabu Barat dan menganiaya pelaku," kata Wakapolres Kupang Kompol Sriyati kepada wartawan, Selasa (13/12).
Dia menjelaskan peristiwa penganiayaan terhadap tujuh siswa SD Negeri Sabu Barat itu terjadi Selasa pukul 09.00 Wita, ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Pelaku yang berprofesi sebagai pedagang keliling itu masuk dari belakang gedung sekolah, langsung menuju ruangan kelas V dan VI dan mengancam membunuh murid dan guru setempat.
"Saat itu pelaku langsung menarik salah seorang siswa dan mensayat leher korban menggunakan pisau yang telah disiapkan pelaku. Pelaku lalu mendatangi kelas VI dan melakukan hal serupa terhadap siswa lainnya," tegasnya. Mengutip Antara.
Dia mengatakan, pelaku asal Bogor, Jawa barat yang sempat diamankan di ruang tahanan Polsek Sabu Barat melakukan penganiayaan berat terhadap tujuh orang siswa yaitu JAAD (11) mengalami luka bagian leher, NOP (10) disayat pada bagian leher, MKY (10) luka sayatan bagian leher, GRR (11) luka sayatan bagian leher dan jari tangan.
Sedangkan DSKB (11), AT (10), dan AMD mengalami luka sayatan pada bagian leher.
"Dalam kejadian ini tidak ada korban yang meninggal, semuanya sudah ditangani tim medis di rumah sakit Sabu. Luka sayatan pada korban sudah dijahit oleh tim medis setempat," katanya.
Dia mengatakan, Kepolisian sudah mengamankan pelaku utama di Polsek Sabu Barat untuk dievakuasi ke Kupang menggunakan kapal cepat.
"Tersangka akan dievakuasi ke Kupang bersama tujuh orang teman pelaku lainnya yang sudah diamankan Polsek setempat," tegasnya.
Namun sebelum proses evakuasi dilakukan Kepolisian tersangka yang masih belum diketahui identitasnya itu dihakimi ribuan warga di Polsek Sabu Barat.
"Masih dipertimbangkan untuk mengirim bantuan personel ke Sabu untuk membantu personel Kepolisian yang bertugas di Pulau Sabu itu," tegasnya.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa kata berimbuhan penting? Kata berimbuhan akan memudahkan manusia untuk bisa mengungkapkan ide dan pikirannya dengan lebih jelas daripada hanya menggunakan kata dasar.
Baca juga:
Pria penyerang anak-anak SD di Sabu Raijua dibekuk polisi
Bawa senjata tajam, pelaku serang siswa kelas V dalam ruangan
Penyerang 7 murid SD di Sabu Raijua seorang pedagang kelontong
Diserang pria bersajam, 7 anak SD di Sabu Raijua dibawa ke Puskesmas
7 Pelajar di DIY dibacok sekelompok orang bercadar pakai pedang