Penyidik Polda DIY ke Pulau Seram Olah TKP Pemerkosaan Mahasiswi UGM oleh Teman
Proses penyidikan terhadap kasus Agni sudah masuk ke tahap melengkapi konstruksi hukum. Hadi menjabarkan hingga saat ini masih ada beberapa saksi yang akan dimintai keterangan terkait kasus Agni.
Polda DIY terus mengembangkan penyelidikan dugaan pemerkosaan mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) oleh teman sekampusnya. Peristiwa itu terjadi saat korban dan pelaku menjalani KKN di Pulau Seram, Maluku.
Direktur Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo, menuturkan penyidik dijadwalkan berangkat ke Maluku pada pekan ini. Ada sejumlah agenda yang akan dilakukan di Maluku.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Apa yang diraih oleh Mukhamad Ngainul Malawani di UGM? Pada Rabu (24/1), sebanyak 836 Mahasiswa Program Pascasarjana UGM menjalani wisuda di Grha Sabha Pramana. Salah satu dari mereka ada nama Mukhamad Ngainul Malawani (31). Pria yang akrab disapa Ngainul itu berhasil meraih IPK tertinggi yaitu 4,00 sekaligus berpredikat pujian. Tak hanya itu, ia juga menjadi wisudawan dengan predikat lulusan tercepat karena berhasil meraih gelar doktor dalam waktu 2 tahun 8 bulan 17 hari. Padahal masa studi rata-rata jenjang program S3 adalah 4 tahun 9 bulan.
-
Siapa mahasiswa UGM yang berhasil lulus kuliah di usia termuda? Pada 29 Agustus lalu, Mia Yunita, mahasiswa prodi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, berhasil menyelesaikan studinya. Ia berhasil menyelesaikan studi dalam waktu empat tahun. Namun di antara 3.627 wisudawan-wisudawati lainnya, Mia merupakan yang paling muda.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang terlibat dalam program pengabdian masyarakat di Dusun Juwangen? Mereka adalah Nadira Titania Efemy (Fisika), Hanif Kudusuhada (Fisika), Evandra Afif Naufal (Fisika), Muhammad Isma Maqoli Ula (Teknik Industri), dan Calviendra Reiky Laksana (Teknik Sipil).
"Pekan ini kita akan berangkat ke Maluku. Penyidik akan olah TKP dan akan mencoba semacam reka ulang bagaimana peristiwa itu terjadi," kata Hadi di Mapolda DIY, Senin (7/1).
Hari menjelaskan, proses penyidikan terhadap kasus Agni sudah masuk ke tahap melengkapi konstruksi hukum. Hadi menjabarkan hingga saat ini masih ada beberapa saksi yang akan dimintai keterangan terkait kasus Agni.
"Kasus UGM tetap jalan. Penyidikan terus berlangsung. Ada pemanggilan saksi-saksi untuk kelengkapan peristiwa," papar Hadi.
Terpisah, Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto menambahkan Polda DIY belum menetapkan tersangka. penyidik masih akan memeriksa beberapa saksi lain terkait kasus pemerkosaan tersebut.
"Belum ada tersangka. Pekan ini masih akan ada pemeriksaan. Setelahnya akan dilakukan gelar (perkara) untuk menentukan langkah selanjutnya," tegas Yuliyanto.
Baca juga:
Rektor UGM Ogah Penuhi Panggilan Ombudsman Terkait Dugaan Pemerkosaan Agni
Kasus Pemerkosaan Mahasiswi UGM, Polda DIY Sudah Periksa 19 Saksi
Terlapor Pemerkosaan Mahasiswi UGM Stres, Dituduh dan Tak Bisa Wisuda
Bantah Perkosa Mahasiswi UGM, Ini Penjelasan Versi Pelaku
Polisi Naikkan Kasus Pemerkosaan Mahasiswi UGM ke Tingkat Penyidikan
Sanksi Pemerkosa Mahasiswi UGM Tunggu Keputusan Komite Etik
Rektor Akui UGM Lamban Merespons Kasus Pemerkosaan Mahasiswi: Kami Minta Maaf