Perahu Tenggelam di Banyuasin, 1 Penumpang Tewas dan 1 Hilang
Saat kejadian, perahu yang dikemudikan Sutrisno (34) membawa tiga penumpang. Selain itu, terdapat muatan empat karung pupuk, racun cair, dan satu unit sepeda motor.
Perahu motor atau ketek bermuatan pupuk dan racun cair tenggelam di perairan Sungai Kedi, Tanjung Serai, Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (3/3) sore. Seorang penumpang tewas dan satu lainnya hilang dalam peristiwa ini.
Saat kejadian, perahu yang dikemudikan Sutrisno (34) membawa tiga penumpang. Selain itu, terdapat muatan empat karung pupuk, racun cair, dan satu unit sepeda motor.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Mereka berlayar dari P8 Desa Mekar Sari, Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, menuju perairan Sungai Kedi, Banyuasin. Tiba-tiba, ombak besar menghantam, sehingga perahu bocor dan dimasuki air.
Dalam hitungan menit, perahu itu tenggelam. Pengemudi dan penumpang hanyut.
Petugas pos pangkalan sandar Muara Lalan yang mendapat laporan mengenai kejadian itu langsung menuju TKP. Merreka berupaya mengevakuasi korban.
Saat kejadian, petugas hanya mampu menyelamatkan Sutrisno dan seorang penumpang bernama Tumisa (46). Sementara itu, dua penumpang hilang.
Kamis (4/3) pagi, petugas menemukan seorang korban bernama Karniti (50) dalam keadaan meninggal dunia. Jasadnya didapati di sekitar Pelabuhan Tanjung Api Api, Banyuasin.
Satu penumpang lainnya, Tarsam (70), masih hilang. Petugas gabungan bersama masyarakat masih melakukan pencarian.
Direktur Polisi Perairan Polda Sumsel Kombes Pol Y S Widodo mengungkapkan, tim gabungan masih menyisir lokasi untuk mencari korban. Sementara korban tewas sudah diserahkan kepada keluarganya di Desa Mekar Sari, Musi Banyuasin.
"Satu korban ditemukan tewas satu lagi masih hilang. Semuanya adalah penumpang ketek yang tenggelam," ungkap Widodo, Kamis (4/3).
Dugaan sementara, kata dia, insiden itu disebabkan kapal bocor akibat diterjang ombak besar. Pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui total muatan kapal. "Kecelakaan tunggal, tapi masih perlu diselidiki lebih lanjut," pungkasnya.
Baca juga:
Kecelakaan Kapal di Pulau Yapero Mimika, 6 Awak Kapal Tenggelam
Speedboat Tenggelam Dihantam Badai, Kru Kapal dan 20 Orang WNA Ukraina Selamat
Kapal Feri Terguling di Sambas, Tim SAR Cari Korban
Perahu Ditumpangi Karam, Satu Polisi Meninggal Usai Berenang ke Tepi Sungai Mentaya
Cuaca Buruk, Pencarian 7 Penumpang Kapal Tenggelam di Mimika Dihentikan
Hasil Investigasi KNKT, Kapal Nur Allya Tenggelam karena Likuifaksi Muatan