Perahu Tenggelam Dihantam Ombak, 2 Pemancing di Makassar Meninggal
Dua perahu yang mengangkut rombongan pemancing tenggelam seusai dihantam ombak di Perairan Tanjung Bunga, Kota Makassar. Dua orang meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Dua perahu yang mengangkut rombongan pemancing tenggelam seusai dihantam ombak di Perairan Tanjung Bunga, Kota Makassar. Dua orang meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Kepala Badan Save and Rescue Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan (Sulsel) Djunaedi mengatakan, kedua perahu itu tenggelam pada Minggu (20/2). Saat kejadian cuaca buruk melanda kawasan itu.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Kedua perahu yang tenggelam mengangkut 13 orang pemancing. Perahu Wisata Bahari mengangkut 8 orang, sedangkan Perahu Tokka-tokka membawa 5 pemancing.
"Di perahu wisata bahari, tujuh orang ditemukan selamat dan satu meninggal dunia. Sementara di perahu Tokka-tokka, 4 orang selamat dan satu meninggal," ujarnya, Selasa (22/2).
Korban Sempat Hilang
Korban meninggal atas nama Roki (54) dan H Saleh (60). Djunaedi mengungkapkan jasad Roki pertama kali ditemukan di dekat Trans Studio Makassar pada Senin (21/2).
"Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua orang korban, satu meninggal dunia atas nama Roki. Sepuluh menit setelahnya, Abdi Rahmat (38) ditemukan selamat dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar," ungkapnya.
Setelah jasad Roki ditemukan, tim SAR gabungan melakukan pembagian dan pemetaan personel untuk mencari H Saleh. Setelah melakukan pencarian selama tiga hari, jasad H Saleh akhirnya ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi tenggelamnya perahu.
"Korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 08.30 Wita, Selasa (22/2), sekitar 100 meter dari lokasi tenggelamnya korban," bebernya.
Kini jasad H Saleh telah diserahkan ke keluarganya. Sekadar diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan peringatan dini terkait ancaman cuaca ekstrem di wilayah Sulsel, khususnya Makassar.
(mdk/yan)