Perahu terbalik di perairan Kaltara, Makassau ditemukan tewas
Makassau (50), warga Desa Apung Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, ditemukan tewas. Dia merupakan satu dari 2 korban insiden perahu motor terbalik di perairan Kalimantan Utara yang terjadi Senin (3/7) sore lalu. Korban lainnya, balita Azizah usia 2 tahun, masih dicari tim SAR gabungan.
Makassau (50), warga Desa Apung Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, ditemukan tewas. Dia merupakan satu dari 2 korban insiden perahu motor terbalik di perairan Kalimantan Utara yang terjadi Senin (3/7) sore lalu. Korban lainnya, balita Azizah usia 2 tahun, masih dicari tim SAR gabungan.
Jasad Makassau ditemukan mengambang di sungai sekitar pukul 23.10 WITA, Selasa (4/7) malam kemarin. Korban ditemukan setelah Tim SAR melakukan penyisiran di sepanjang sungai.
"Ditemukan sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian perahu terbalik ya, ke arah hulu sungai," kata Kasi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara Kantor SAR Balikpapan Octavianto, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (5/7).
"Keluarga korban juga ikut mencari korban Makassau. Jadi, dari ciri korban berupa pakaian, keluarga mengenalinya dan akhirnya dipastikan korban adalah Makassau," ujar Octavianto.
Penemuan korban ke arah hulu, sempat menimbulkan pertanyaan. Sejatinya, arus sungai mengarah ke hilir. Namun karakteristik sungai di Kalimantan memiliki banyak muara, dan berarus kencang saat air pasang.
"Jadi, korban ditemukan 3 kilometer ke arah hulu. Kalau di peta, terbaca ke arah sungai. Kalau ke hilir, berarti keluar arah laut. Diduga, posisi korban jatuh masih di muara sungai. Kemungkinan korban ditemukan ke arah hulu, karena saat air pasang masuk ke sungai dari arah laut," jelas Octavianto.
Pagi tadi, jenazah Makasaau, tiba di dermaga Tanjung Selor, untuk kemudian dibawa ke RSUD Bulungan guna keperluan visum.
"Bersama keluarga, tadi dibawa ke rumah sakit. Jadi, sekarang menyisakan korban balita, dan tim SAR masih di lokasi terus menyisir lokasi perairan," demikian Octavianto.
Diketahui, perahu motor bermesin 6,5 PK bermuatan 8 orang, terbalik di perairan sungai muara laut Bulungan, Kalimantan Utara. Enam orang selamat, 2 orang dilaporkan hilang pascakejadian.
Insiden itu terjadi Senin (3/7) sore, sekira pukul 18.00 Wita. Perahu motor kayu berangkat melintas Sungai Kuala dari wilayah Apung menuju Tias, dan dihantam gelombang besar di perairan sungai hingga terbalik.
Baca juga:
Perahu dihantam gelombang di perairan Kaltara, dua orang hilang
Perahu tenggelam, 20 jemaat gereja Papua ditolong nelayan kepiting
Kapal ferry tenggelam di Kolombia, enam tewas
Momen mengerikan saat kapal berpenumpang 150 orang tenggelam
Perahu 14 penumpang karam di Sungai Mahakam, 1 bayi hilang tenggelam
6 WNI jadi ABK tanker tenggelam di Malaysia berhasil lolos
Kapal tanker meledak di Johor, enam WNI jadi ABK hilang
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.