Perahu Terbalik saat Cari Lobster, 2 Nelayan DIY Berhasil Diselamatkan
Tim SAR Satlinmas Koordinator Wilayah II Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelamatkan dua nelayan, Wadiyo (48) warga Tenggang, Desa Kemadang dan Bardi (40), warga Karang, Desa Planjan saat melakukan penangkapan Lobster di Pantai Buluk.
Tim SAR Satlinmas Koordinator Wilayah II Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelamatkan dua nelayan, Wadiyo (48) warga Tenggang, Desa Kemadang dan Bardi (40), warga Karang, Desa Planjan saat melakukan penangkapan Lobster di Pantai Buluk.
Sekretaris SAR Satlinmaw Korwil II Gunung Kidul Surisdiyanto di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan kejadian nahas tersebut berlangsung pada Selasa (20/11) pagi.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
Seperti biasa, Wadiyo dan Bardi, melaut menggunakan kapal untuk mencari lobster di perairan selatan Pantai Gunung Kidul. Namun, saat hendak menerobos ombak besar mendadak mesin kapal mati.
Hal itu kemudian membuat kapal tak bisa bergerak dan hanya terombang-ambing gelombang laut. Sialnya, di saat yang kritis itu, justru datang ombak besar yang menghantam kapal mereka.
"Saat itu mereka hendak menarik jaring yang telah dipasang," katanya seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan empasan gelombang tersebut mengakibatkan kapal hilang keseimbangan.
Menyadari kapal akan terbalik, kedua nelayan yang telah mengenakan pelampung lantas berusaha menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke perairan.
Langkah tersebut cukup tepat lantaran tak beberapa lama kemudian, kapal yang terus dihempas gelombang kemudian hancur menghantam karang. Kapal pecah menjadi dua bagian dan tak berbentuk serta tidak bisa digunakan kembali.
"Keduanya terombang ambing di perairan selama kurang lebih satu jam. Kami yang dari lokasi jaga, mendapat laporan langsung menerjunkan anggota," data dia.
Dengan dibantu oleh nelayan sekitar, proses penyelamatan segera dilakukan. Meski mereka sempat terombang-ambing ombak besar, dua nelayan itu masih tetap bisa bertahan hingga petugas dan nelayan berhasil mengevakuasi keduanya.
Saat ditemukan oleh petugas, keduanya dalam kondisi lemas karena meminum air laut dan tertekan.
"Langsung kami berikan penanganan. Korban atas nama Wadiyo kami bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan karena mengalami sesak nafas," katanya.
Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunung Kidul Marjono menambahkan pihaknya mengimbau kepada nelayan untuk lebih berhati-hati saat melaut.
"Kami juga memberikan imbauan kepada nelayan untuk menggunakan pelampung," katanya.
Baca juga:
4 Kapal yang Hilang Misterius
ABK Korban Tugboat Tenggelam di Perairan Bunyu Ditemukan Tewas
Juru Mudi Tugboat Tenggelam di Perairan Bunyu Kaltara Ditemukan Tewas
Detik-Detik Kapal Laut Norwegia Tenggelam Usai Bertabrakan dengan Kapal Tanker
Tugboat Tenggelam di Perairan Bunyu Kalimantan Utara, 2 ABK Hilang